Cerita-cerita Lucu JK Tentang Pariwisata Indonesia

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • VIVA/Fajar GM

VIVA.co.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan sejumlah cerita lucu tentang sektor pariwisata di Indonesia kepada para ekonom muda peserta Young Economist Stand Up. JK menyampaikan, beragam cerita itu menunjukkan tentang seluk beluk sektor pariwisata di Tanah Air yang menurutnya begitu variatif.

JK Ingatkan Umat Introspeksi Diri Sambut Ramadhan

Cerita pertama berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). JK mengaku, kisah itu disampaikan langsung Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

Di NTT, seorang pelayan hotel kesal karena seorang tamu asing memesan sebotol bir setiap 30 menit sekali. Alih-alih kesal, JK menyampaikan bahwa sang pelayan seharusnya bersyukur karena tamu asing itu terbilang loyal tak berhenti memesan.

JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk Dalam Sejarah di Indonesia

"Tapi si pelayan ini malah tanya 'mister, kenapa tak sekali minta tiga botol bir dari pada satu-satu? Saya capek bawa satu per satu'," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2017.

Sementara, cerita kedua berasal dari kampung halaman JK di Makassar, Sulawesi Selatan. Menurut JK, sektor pariwisata di sana sempat sulit berkembang karena warga Makassar mempunyai kekhasan muka yang nampak sulit tersenyum.

Strategi Baru Industri Perhotelan untuk Menarik Wisatawan Setelah Pandemi

Pengusaha setempat mengambil strategi mendatangkan pelayan-pelayan dari Bali yang terkenal dengan keramahannya supaya tamu-tamu hotel di Makassar merasa senang saat dilayani.

"Orang Makassar susah tersenyum. Ada daerah-daerah yang memang mengalami hal seperti itu dalam hal melayani," ujar JK.

Cerita ketiga berasal dari suatu daerah di mana seorang pelayan salah menanggapi maksud seorang tamu. Menurut JK, pelayan itu tidak melayani pesanan teh seorang tamu karena tamu itu secara bahasa hanya menanyakan keberadaan teh, bukannya secara langsung menyatakan keinginan memesan teh.

JK berpesan supaya para ekonom muda memerhatikan kekhasan dari penduduk di setiap daerah di Indonesia jika memiliki minat meningkatkan kualitas sektor pariwisata di Indonesia.

"Si pelayan itu bilang, 'lho, bapak kan cuma tanya, ada teh atau tidak?' Makanya, hospitality-nya rendah, harus diperbaiki," ujar JK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya