Penanganan Kasus Teror Novel Baswedan Masih Buram

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Minalisa

VIVA – Sudah lebih dari 200 hari peristiwa teror air keras terhadap penyidik Novel Baswedan, terjadi. Namun sampai hari ini, penanganan kasus ini di Kepolisian belum juga mendapat titik terang.

Omongan Lawas Novel Baswedan soal Karma Firli Bahuri: Tak Usah Dibalas, Nanti Jatuh Sendiri

"Waktu itu pas ketemu Kapolri saja kami singgung sedikit, namun itu juga belum ada kemajuan signifikan ya. Nanti kita tunggu saja," kata Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang dikonfirmasi awak media, Selasa, 31 Oktober 2017.

Novel sendiri saat ini masih menjalani perawatan, untuk kesembuhan kedua matanya, di Singapura.

Firli Bahuri Kirim Surat ke Jokowi Nyatakan Mundur Jadi Ketua KPK, Novel: Modus Lama!

Saut mengatakan, jika ada kemajuan dalam penanganan kasus penyerangan ini, Polri akan segera memberitahukan. Ia memaklumi, kasus kejahatan seperti penyerangan yang mendera Novel Baswedan memiliki kesulitan tersendiri dalam membongkarnya.

"Saya sendiri menawarkan diri untuk masuk tim itu dan Polri juga welcome. Jadi artinya semuanya terbuka kok, harus sabar, Karena ini kan crime, tidak mudah," ujarnya.

Novel Baswedan Minta Firli Bahuri Segera Ditahan setelah Praperadilan Ditolak

Sementara Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif mengatakan, bahwa pihaknya sangat berharap pelaku teror terhadap Novel bisa segera ditangkap. Apalagi, sudah lebih dari 200 hari dari kejadian penyerangan.

"Kami berharap semoga penyerangnya bisa ditemukan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ditemukan," ujarnya.

Menurut Laode, mengenai perkara ini, pihaknya sudah intens lakukan komunikasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Wakapolri Komjen Syafruddin, dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Azis.

Dari komunikasi tersebut, kepolisian baru menginformasi sebagian, karena masuk ranah penyidikan.

"Info terakhir tentang Novel itu, mereka (Polisi) temukan beberapa 'clue', tapi belum dipresentasikan," kata Laode.

Lebih jauh Laode mengatakan, selain soal perkembangan perkara, Kepolisian juga memberitahu kesulitan-kesulitan dalam memecahkan kasus tersebut.

Kesulitan itu di antaranya, soal kejadian penyiraman air keras saat Subuh, di mana kondisi ketika itu masih gelap. Kemudian, minimnya saksi-saksi yang melihat langsung penyerangan terhadap Novel, usai salat Subuh di masjid dekat rumahnya.

"Mungkin diharapkan kepada masyarakat yang telah melihat sketsanya untuk melaporkan," kata Laode.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya