Polisi-TNI Akan Gelar Operasi Buru Kelompok Bersenjata Papua

Ilustrasi kelompok bersenjata di Papua.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita/Istimewa

VIVA – Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia berencana untuk menggelar operasi keamanan guna memburu kelompok kriminal bersenjata di Timika, Papua.

Pratu Herianto, Korban Kebiadaban Teroris OPM Diterbangkan ke Timika

Menurut Panglima Daerah Militer XVII/Cendrawasih, Mayor Jenderal TNI George Eldanus Supit, operasi gabungan itu akan sama seperti Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah.

"Sama pola operasinya, nanti mungkin seperti di Sulawesi Tengah, di Poso. Akan seperti itu," kata George Eldanus Supit, Kamis, 2 November 2017

Gerombolan KST Berulah Kembali, Bakar Honai Milik Masyarakat di Papua

Operasi digelar karena tindakan kelompok bersenjata yang diduga berafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka, sudah sangat meresahkan. Dalam beberapa hari terakhir, diketahui kelompok ini menembaki pos satuan tugas Brimob di Mile 67 dan Mile 66 area tambang PT Freeport dan menyerbu Markas Polsek Tembagapura, Timika, Papua. Penyerangan itu terjadi pada Minggu, 29 Oktober 2017.

Selain itu, gangguan keamanan oleh kelompok bersenjata diprediksi bisa meningkat jelang hari peringatan gerakan OPM pada 1 Desember nanti.

Upacara Militer Iringi Pemulangan 3 Jenazah Prajurit TNI dari Papua

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, mencatat setidaknya ada dua kelompok yang masih eksis melakukan penyerangan di kompleks pertambangan Freeport. 

Kedua kelompok itu terafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka, yakni pimpinan Kelly Kwalik dan Sabinus Waker.

Adapun Kelly Kwalik telah tewas ditembak Densus 88 Antiteror pada 2009. "Estimasi di antara mereka ini ada sekitar 8-15 pucuk senjata. Ada juga dari kelompok Kwalik, ini adalah keturunan Kelly Kwalik, di mana juga mereka senjatanya kurang lebih antara sekitar 15 pucuk senjata," kata Boy. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya