Mengapa Penduduk Asli Papua Tolak Dievakuasi

Personel TNI dan Polri melakukan proses evakuasi sejumalh warga di Desa Banti dan Kimbely Tembagapura yang sejak sepekan lalu diisolasi oleh kelompok bersenjata, Jumat (17/11/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/polri.go.id

VIVA – Kepolisian mengaku telah mengevakuasi ratusan warga yang sempat terisolasi oleh aktivitas kelompok bersenjata yang menamai dirinya Tentara Pembebasan nasional Papua Barat (TPNPB).

Pratu Herianto, Korban Kebiadaban Teroris OPM Diterbangkan ke Timika

Setidaknya dalam proses evakuasi, Jumat, 17 November 2017, tercatat ada 344 orang warga dari Kampung Banti, Kimbely dan Longsoran yang telah dievakuasi menuju Mimika.

"Evakuasi dilakukan secara bertahap," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal dikutip dari laman resmi Humas Polri, polri.go.id.

Gerombolan KST Berulah Kembali, Bakar Honai Milik Masyarakat di Papua

Desa Banti

FOTO: Kondisi Desa Banti di distrik Tembagapura dari citra satelit

Upacara Militer Iringi Pemulangan 3 Jenazah Prajurit TNI dari Papua

Seluruh warga yang dievakuasi itu diketahui merupakan warga pendatang yang berasal dari Sulawesi Selatan, dan Jawa. Mereka umumnya adalah pekerja dan penambang tradisional yang telah tinggal di Kampung Banti dan Kimbely.

"Ada beberapa penduduk asli yang lahir di Kampung Kimbely tidak bersedia dibawa Mimika, akan tetapi mereka meminta perlindungan dari satgas terpadu sampai situasi kembali kondusif," kata Kamal.

Direncanakan, setelah seluruh warga tiba di Mimika. Maka mereka akan ditempatkan di tiga tempat, yakni Gedung Tongkonan untuk warga asal Sulawesi Selatan, Gedung Eme Neme Yauware dan Sekretariat Kerukunan Jawa Bersatu untuk warga asal Pulau Jawa.

Sementara itu, melansir dalam laman tpnpbnews, yang menjadi media informasi milik Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, menuliskan jika proses evakuasi itu memang menyasar warga sipil yang bukan etnis Papua.

Baca Juga:

Dari informasi yang terverifikasi, dikabarkan jika ada sejumlah warga Papua justru kini sedang diisolasi di dalam Gereja Banti.

"Aparat banyak dengan senyata lengkap, masyarakat takut semua masuk kereja, kami susa foto kalo lihat kami ditembak," tulis informasi yang dikutip tpnpbnews.

Siap Perang

Sejumlah anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sedang berpose bersama senjatanya di kawasan Tembagapura Timika, November 2017.

FOTO: Kelompok bersenjata yang menamai dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat di kawasan Tembagapura, November 2017


Di bagian lain, masih di laman tpnpbnews, Komandan Operasi TPNPB Gusby Waker mengklaim jika kelompoknya siap berperang dengan aparat.

Kelompok ini juga telah menyiapkan zona perang khusus agar peperangan dapat secara fair dilakukan antara mereka dengan Polri atau TNI.

Sejauh ini, di kawasan Tembagapura telah bergabung lima komandan TPNPB yakni Ayub Waker dari Intanjaya, Peni Murib dari Ilaga, Teni Kwalik dari Makodap III, Anies Beanal dari Mimika Tembagapura dan Militer Murib dari Sinak.

"Kami siap perang sampai Freeport tutup," ujar Gusby Waker seperti dilansir tpnpbnews.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya