Dua Gadis Bali yang Mendunia Berkat ‘Bye Bye Plastic Bag’

Sampah Menumpuk di Pantai Kuta Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Masih ingatkah Anda dengan sosok Melati Wijsen dan Isabel Wijsen? Ya. Mereka adalah gadis muda kakak beradik asal Bali yang ‘mendunia’ berkat kepeduliannya terhadap lingkungan tempat tinggal mereka. 

Kemenko PMK Usul 5 Provinsi Baru Masuk Prioritas Penanganan Stunting

Melalui gerakan sosial Bye Bye Plastic Bag, kedua kakak beradik ini diundang  oleh organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan pidato di gedung PBB pada 8 Juni 2017 lalu. 

Gerakan Bye Bye Plastic Bag ini tercipta untuk menghentikan Bali dari penggunaan kantong plastik. Kala itu, Melati dan Isabel merasa prihatin melihat Bali, sebagai ‘rumah’ mereka dipenuhi dengan sampah, terutama sampah plastik. 

Pemerintah Segera Buka Lumbung Pangan Atasi Kelaparan di Papua Tengah, Dijaga Tentara

Dalam pidatonya Melati dan Isabel, meminta para perwakilan negara angota PBB untuk memperhatikan kondisi lautan. Melati and Isabel yang berbicara di depan perwakilan 193 negara itu berhasil membuat majelis terpukau. Mereka jelas berpidato bukan sekadar omong kosong. Ini berdasarkan pengalaman Melati dan Isabel bergelut dengan isu lingkungan di Bali.

Dalam aksinya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik Melati dan Isabel, berkampanye memberikan kantong alternatif. Selain itu, Melati dan Isabel aktif dalam membersihkan sampah-sampah di pantai. Gerakan yang dimulai sejak 2013 ini, akhirnya juga berhasil meyakinkan pemerintah Bali untuk mengeluarkan peraturan pelarangan kantong plastik di Bali yang dimulai 2018 mendatang.

Zonasi PPDB Bakal Dievaluasi, Kemenko PMK: Seleksi Umur Paling Aman

Dengan pilar education, one island one voice, pilot village dan global, Melati dan Isabel berharap inisiasi yang mereka lakukan dapat berdampak positif bagi lingkungan di masa depan sebagai salah satu wujud dari Gerakan Nasional Revolusi Mental. (webtorial)

Kideco memperoleh 10 penghargaan di ajang ICA 2023

Kemenko PMK: Perusahaan Wajib Sejahterakan Masyarakat, Jangan Hanya Ambil Untung

Staf Khusus Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Ravik Karsidi menegaskan perusahaan tidak boleh hanya mengambil untung.

img_title
VIVA.co.id
5 Desember 2023