Cerita Ketua Umum Hanura soal Khofifah Ditelepon Jokowi

Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (batik cokelat tua), saat acara penyerahan surat keputusan Pilgub Jatim ke Khofifah-Emil di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu 3 Desember 2017.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, mewanti-wanti kadernya agar bersungguh-sungguh memenangkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Pura-pura mendukung tetapi menggembosi diam-diam, katanya, bukan ciri Hanura.

Simulasi 3 Nama Pilgub Jatim Versi ARCI: Khofifah Unggul, Dibayangi Cak Imin dan Risma

"Jangan pura-pura mendukung tapi menggembosi. Itulah yang saya maksud jangan ada dusta di antara kita," kata Oesman dalam acara penyerahan surat rekomendasi Pilgub Jatim kepada Khofifah-Emil di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 3 Desember 2017.

Hanura, kata pria yang dikenal dengan sapaan OSO itu, adalah partai yang menjunjung tinggi akhlak dalam berpolitik. Komitmen kebangsaan didahulukan daripada kepentingan sesaat. Keluar dari keputusan partai bukan ciri kader Hanura. "Ada partai, terima uang tapi menggembosi. Itu akhlaknya jelek. Saya tidak mau partai kita seperti itu," ujarnya.

Gerindra Hanya Rekom Khofifah sebagai Cagub Jatim, Emil Tak Pasti jadi Cawagub

Dia menjelaskan, keputusan Hanura mendukung Khofifah-Emil melalui proses politik yang rumit. Dua hal utama kenapa kemudian Hanura menjatuhkan pilihan ke Khofifah. Pertama, Khofifah sosok pemimpin pekerja dan cerdas. Kedua, Menteri Sosial itu adalah sosok yang mewakili seorang ibu. 

"Ada cerita ketika ada bencana di daerah Indonesia Timur, Presiden (Joko Widodo) telepon Ibu Khofifah dan mengabarkan itu. Ibu Khofifah menjawab, 'saya sudah di lokasi'. Kedua, alasannya adalah ibu. Seorang ibu yang melahirkan kita sudah pasti wanita," ujar OSO.

Khofifah: Kita Doakan Oktober Mendatang Presiden ke-8 Prabowo Dilantik

Khofifah mengucapkan terima kasih atas dukungan Hanura. Dia melihat ada politik tegak lurus dalam internal Hanura dalam konteks kebangsaan. Kata dia, semula Hanura mempertimbangkan Ketua Hanura Jatim, Kelana Apriliyanto, agar maju sebagai bakal Cagub Jatim. Tetapi merelakan kesempatan itu demi perjuangan bersama membangun Jawa Timur.

Menurut Khofifah, sikap pimpinan dan kader Hanura itu melampaui dari sekadar politikus, yakni sikap seorang negarawan. Maka Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu meyakini Hanura akan sepenuhnya memenangkannya dalam Pilgub Jatim nanti. "Ada perbedaan substantif antara politikus dengan negarawan," kata Khofifah.

Dengan mengantongi surat keputusan dari Hanura, berarti sudah tiga partai yang resmi mendukung Khofifah-Emil. Sebelumnya Partai Demokrat dan Partai Golkar menyerahkan rekomendasi serupa. Pesaing kuat keduanya ialah Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas yang diusung PKB dan PDIP. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya