Polisi Selidiki Penyebar Pertama Kabar Bahrun Naim Tewas

Bahrun Naim, pemimpin kelompok ISIS wilayah Asia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha

VIVA – Polri mendalami informasi yang menyebutkan salah satu petinggi ISIS asal Indonesia, Bahrum Naim tewas dalam serangkaian serangan di Abou Hammam, Suriah pada November 2017. Kabar ini beredar grup aplikasi perpesanan dan media sosial.

Polisi: Kabar Bahrun Naim Tewas Bisa Saja Cuma Strategi

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, polisi sedang menyelidiki dan mendalami penyebar pertama informasi ini.

"Ini termasuk sebuah pendalaman kami terhadap media sosial, yang siapa yang mengawali penyebaran informasi ini. Sehingga kami bisa ketahui dari sumbernya apa ya," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Senin 4 Desember 2017.

Polri Mengaku Kesulitan Konfirmasi Kabar Bahrun Naim Tewas

Martinus mengatakan, informasi tewasnya Bahrum Naim ini menjadi viral di media sosial. Tapi, Polisi tidak akan percaya begitu saja sebelum menemukan fakta terkait kabar ini.

"Yang ada adalah adanya sebuah sebaran di media sosial yang kemudian viral yang menyatakan bahwa saudara BN telah tewas. Tapi bagi Polri, tentu akan mendalami, dan akan menyelidiki informasi ini dengan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan beberapa akses-akses polri lainnya di luar negeri misalnya dengan atase Kepolisian," ujarnya.

Isu Kematian Bahrun Naim Dicurigai Siasat Sembunyi

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini mengatakan, sampai saat ini belum ditemukan fakta-fakta terkait kabar ini.

Ia menuturkan, sebelum adanya kabar tewasnya Bahrum Naim, memang selama ini dari keterangan dan informasi yang ada, buronan Polri ini memang berada di sekitar wilayah Suriah.

"Kalau kita lihat beberapa kesaksian-kesaksian yang ada menyatakan yang bersangkutan masih di wilayah Suriah," ujarnya.

Bahrun Naim yang memiliki nama lengkap Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo merupakan sosok yang diduga menjadi dalang di balik Serangan Thamrin pada Januari 2016. Dia disebut menjadi bagian dari Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) sejak 2014.

Naim lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 6 September 1983. Tercatat, dia merupakan lulusan program D-3 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya