Lulus di DPR, Hadi Tjahjanto Diarak Rekan-rekan Seangkatan

Calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, usai menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR.
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA – Marsekal Hadi Tjahjono akhirnya disetujui oleh Komisi I DPR menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Itu setelah Hadi menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR dari pagi hingga siang.

Panglima TNI Tunjuk Jenderal Berdarah Timor Leste Jadi Danrem 151/Binaiya Ambon, Ini Profilnya

Usai konferensi pers di ruang Komisi I, keriuhan terjadi saat Marsekal Hadi berjalan dari ruang rapat Komisi I ke luar DPR. Sejumlah orang mengelu-elukan nama Hadi.

"Mantaaap, mantaaap, 86," teriak sejumlah orang dari berbagai sisi.

Di Hadapan Ratusan Prajurit Matra Udara, Panglima TNI Lantik Marsekal Tonny Jadi KSAU

Orang-orang yang berteriak itu rupanya adalah teman-teman seangkatan Marsekal Hadi saat di Akademi Angkatan Udara tahun 1986. Mereka terus menyalami dan memberi selamat sepanjang Hadi berjalan ke luar.

Saat sebelum Hadi turun menuju elevator bawah Gedung Nusantara II DPR, Marsekal Hadi bahkan diangkat oleh orang-orang tersebut. Mereka sembari terus membanggakan angkatan mereka.

Operasi Ketupat 2024 Dimulai Besok, 155.165 Personel Gabungan Diterjunkan

"86, 86, 86," teriak mereka sambil menggendong Hadi.

Namun karena hendak turun menuju elevator, Marsekal Hadi kemudian diturunkan kembali karena bisa membahayakannya. Orang-orang yang berkerumun pun diminta membuka jalan.

Sebelumnya, Komisi I DPR menyetujui pencalonan Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Keputusan itu diputuskan usai menjalani uji kepatutan dan kelayakan pada Rabu 6 Desember 2017 ini.

Komisi I menilai Marsekal Hadi punya rekam jejak yang mumpuni untuk menjadi Panglima TNI. Dengan ini, Komisi I juga sekaligus menyetujui pemberhentian secara hormat Jenderal Gatot Nurmantyo dari jabatan Panglima TNI.

"Kita harapkan semoga capaian-capaian positif beliau (Gatot) dikembangkan oleh Panglima TNI yang baru," kata Ketua Komisi I, Abdul Kharis Almasyhari. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya