Kronologi Ustaz Abdul Somad Ditolak di Hong Kong

Ustaz Abdul Somad.
Sumber :
  • Facebook Ustadz Abdul Somad

VIVA - Ustaz Abdul Somad kembali mengalami kejadian yang kurang menyenangkan. Setelah beberapa waktu ditolak sejumlah orang di Bali, kini Somad mendapat penolakan di Hong Kong. Melalui akun Facebooknya, Minggu, 24 Desember 2017, dia menceritakan kronologinya.

Misteri Kematian Stevie Agnecya: Disantet? Ustaz Abdul Somad Ungkap Fakta Mencengangkan!

Somad menuturkan bahwa dia sampai di Hong Kong pada Sabtu, 23 Desember 2017, pukul 15.00 WIB. Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung mengadang rombongannya dan menarik mereka secara terpisah.

"Saya, Sdr. Dayat dan Sdr. Nawir," kata Somad.

Anak Lajang Sudah Bekerja, Wajibkah Bayar Zakat Fitrah Sendiri? Ini Kata UAS dan Buya Yahya!

Somad menuturkan para oknum itu lantas memintanya membuka dompet, membuka semua kartu-kartu yang ada. Dia menyampaikan pihak yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib).

"Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab," ujarnya.

Mandi Wajib Setelah Subuh, Apakah Puasanya Tetap Sah? Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Somad melanjutkan mereka lantas menanyai tentang identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Dia menjelaskan bahwa dia murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya.

"Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta," ujarnya.

Atas insiden tersebut, Somad mengaku hanya bisa berusaha dan berdoa. Dia yakin ada hikmah di balik itu semua.

"Kepada sahabat-sahabat panitia jangan pernah berhenti menebar kebaikan di jalan dakwah. Mohon maaf tidak terhingga buat sahabat-sahabat pahlawan devisa negara di Hong Kong. Semoga tulisan singkat ini mampu menjadi klarifikasi," tutur Somad yang merupakan lulusan Mesir dan Maroko tersebut. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya