- Magma Indonesia
VIVA – Aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karanganyar, Bali, masih tinggi. Kondisi itu terlihat dengan masih seringnya terjadi letusan.
Bahkan, sejak 17 November 2017, hingga saat ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, masih menetapkan status awas atau level III pada aktivitas vulkanik Gunung Agung.
Meski demikian, secara keseluruhan di luar radius enam kilometer dari puncak Gunung Agung, Pulau Dewata dinyatakan aman.
Seiring tingginya aktivitas vulkanik di gunung berketinggian 3.142 mdpl itu, Gunung Agung tetap memancarkan keindahannya. Tak jarang gunung ini juga memunculkan fenomena-fenomena alam yang unik dan langka.
Salah satu fenomena alam yang cukup menyita perhatian masyarakat, ialah kemunculan bentuk dari Pulau Bali, di langit atas puncak Gunung Agung. Fenomena bentuk Pulau Bali di puncak Gunung Agung itu tercipta saat terjadinya letusan.
FOTO: Penampakan fenomena bentuk Pulau Bali di puncak Gunung Agung.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, fenomena penampakan bentuk Pulau Bali terbentuk dari asap letusan dan hembusan.
“Beberapa kali asap hembusan yang keluar dari kawah Gunung Agung berbentuk Pulau Bali. Bukan berimajinasi. Tapi faktanya memang bentuk asap mirip Pulau Bali. Bali memang indah. Tapi jangan lengah. Banyak yang harus diperbaiki pembangunan di Bali agar lebih Bali lebih berarti,” tulis Sutopo, Jumat, 5 Januari 2018.
Sutopo mengunggah dua foto penampakan fenomena bentuk Pulau Bali di akun Twitter pribadinya. Dalam foto pertama, fenomena bentuk Pulau Bali, terbentuk di kepulan abu vulkanik yang berwarna abu-abu kehitaman, saat terjadi letusan pada Kamis, 4 Januari 2018.
Sementara di foto kedua, terlihat jelas fenomena bentuk Pulau Bali, muncul di asap putih yang muncul saat terjadi hembusan pada Rabu, 3 Januari 2018. Fenomena bentuk Pulau Bali di asap hembusan ini dipercantik dengan warna merah dan jingga dari pantulan cahaya matahari.
