Panglima TNI Beberkan Tantangan Berat untuk KSAU

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Sumber :
  • VIVA/Twitter

VIVA – Marsekal Yuyu Sutisna resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Marsekal Yuyu menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang dilantik menjadi Panglima TNI.

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Dalam upacara serah terima jabatan KSAU yang diadakan di Lanud Halim Perdanakusuma, Panglima TNI Marsekal Hadi selaku inspektur upacara berpesan anggota TNI harus secara cerdas dalam menerjemahkan setiap konflik dan ancaman yang ada saat ini.

"Diameter konflik saat tidak lagi menjadi simetris melainkan bersifat asimetris, proxy dan hibrida," kata Hadi dalam sambutannya, Jumat 19 Januari 2018.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

Hadi menjelaskan, potensi ancaman yang perlu dicermati ke depan antara lain dampak tatanan dunia baru, terorisme, perang siber, serta keamanan-keamanan laut di perbatasan.

"Tentu juga kejahatan lain yang dianggap merugikan Indonesia seperti illegal fishing, penyelundupan barang, manusia, senjata, dan narkoba yang mengancam keutuhan dan kedaulatan NKRI yang kita cintai bersama," katanya.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

Atas dasar itulah, kata Hadi, sesuai dengan tugas TNI AU sebagaimana tercantum dalam UU nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, ia meminta Marsekal Yuyu dapat melaksanakan tugas TNI dengan memantau udara di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.

"Melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara dan melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara. TNI AU dituntut harus terus bertransformasi menuju TNI AU yang semakin profesional," ucapnya.

Mantan Kadispenau ini menyebut, tantangan tugas ke depan TNI AU tidaklah ringan. Namun, ia pun yakin dengan kebersamaan seluruh prajurit serta dorongan doa dan restu seluruh prajurit seluruh Indonesia, TNI AU akan mampu melaksanakan tugas yang baik dalam rangka kedaulatan dan menjaga keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.

"Kita harus bertekad membangun tentara yang profesional, disiplin, militan dan rendah hati. Melalui profesionalisme, disiplin dan militan menjadikan TNI hebat dalam segala medan tugas. Sedangkan dengan rendah hati akan menghasilkan kemanunggalan yang kuat," katanya.

Dengan sinergitas dari keempatnya itu, ia pun yakin TNI akan tampil dengan tangguh dan percaya diri. "Kesungguhan ini bukanlah retorika tetapi sebuah cita-cita yang harus kita raih dengan kerja keras dan kita yakin cita-cita itu bisa kita capai," katanya.

Ia pun berpesan kepada seluruh keluarga besar TNI AU untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dihadapi. Adapun masalah hukum yang sempat menimpa ia meminta tidak mempengaruhi kinerja para anggota TNI AU.

"Sekali lagi kepada Marsekal Yuyu selamat atas pelantikannya sebagai KSAU. Semoga amanah yang diberikan dapat memberikan manfaat bagi TNI AU, bangsa dan negara. Juga kepada ibu Ayuning Dewanti (istri Marsekal Yuyu) dapat mendampingi Marsekal Yuyu dalam membina organisasi yang menjadi lebih baik," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya