PPP Usul Jokowi Pilih Wakil dari Kalangan Santri

Ketua Umum DPP PPP Muhammad Romahurmuziy
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA - Partai Persatuan Pembangunan mengungkapkan untuk menghindari isu SARA dalam pemilihan Presiden 2019, Joko Widodo harus memilih figur yang tepat sebagai pendamping. Figur yang paling ideal mendampingi Joko Widodo dalam Pemilu Presiden 2019 berasal dari golongan santri.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

"Ini yang terus kami ikhtiarkan. Kami mencari putera dan puteri terbaik bangsa dari kalangan santri. Apakah dari dalam PPP maupun dari luar partai untuk mendampingi Pak Jokowi," kata Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy, melalui pesan singkat, Kamis, 1 Februari 2018.

Pria yang sering disapa Romi ini menjelaskan figur santri sebagai pendamping, Jokowi dalam pilpres, diyakini sebagai koalisi yang sempurna. Dia menganalogikan, lalu lintas akan macet bila lampu di perempatan tidak ada yang berwarna hijau.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Ini yang kami perlukan agar bangsa ini tidak lagi terbelah oleh isu SARA. Tidak perlu menjelek-jelekan apalagi memfitnah pihak lain. Dan pendamping Jokowi dari kalangan santri adalah solusi terbaik," tegasnya.

Dia menambahkan, dukungan PPP terhadap Jokowi dalam dalam pilpres mendatang tak lepas dari saran para alim ulama. Apalagi, PPP belum cukup kuat untuk mengajukan calon presidennya sendiri.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Inilah politik dan sifatnya harus seperti air, yang mengikuti wadah dimana kita berada. Karena idealisme akan berujung pada realitas,"  katanya.

Anggota Komisi XI DPR menambahkan, PPP memiliki sejarah koalisi bangjo (abangan-ijo, merah-hijau) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada 2001-2004. Yaitu saat Ketua Umum PPP, Hamzah Haz, menjadi wakil presiden mendampingi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Romi mengungkapkan pasangan Bangjo ini berulang kembali dalam Pilkada Jawa Tengah pada Pilkada 2018. Ganjar Pranowo dari PDIP berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dari PPP.

"Ini seperti yang terjadi dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah yang suasananya adem saat kekuatan nasionalis berkoalisi dengan kekuatan relijius," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya