Jagoan PDIP di Jabar Ogah Berpatokan Hasil Survei

Cagub Jabar dari PDIP TB Hasanudin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman

VIVA – Bakal calon gubernur Jawa Barat, Mayjend (Purn) TB Hasanudin menyatakan tidak terpengaruh terhadap hasil survei mana pun untuk memenangkan Pilkada 2018. Menurutnya, hasil survei tak bisa dijadikan pedoman.

'Akan Istikharah', Kode Keras Iwan Bule Siap Maju di Pilkada Jabar

Politikus yang akrab disapa Kang TB itu mengatakan dengan pengalaman politiknya di Jawa Barat, hasil survei dinilai belum bisa dijadikan pedoman untuk mendapatkan suara di 27 kabupaten atau kota.

"Jadi acuan tidak juga, karena ternyata ada perbedaan- perbedaan setiap tim survei. Saya juga kan dari akademisi, setiap hari disurvei pun akan beda-beda. Yang namanya bahan atau sumber yang berbeda-beda," ujar TB di gedung Sabuga Kota Bandung Jawa Barat, Selasa 6 Februari 2018.

Ridwan Kamil Teratas, Airin-Desy Ratnasari Kejutan di Pilkada Jabar

TB melihat kuantitas responden dalam survei belum mampu menjadi jaminan kans kemenangan. Menurutnya, yang lebih pentung dengan menyambangi langsung pada masyarakat di Jawa Barat untuk menjadi acuan sukses tidaknya dalam pemenangan Pilkada Jawa Barat.

"Jumlah responden juga, kalau hanya sekitar 900 ribu agak sulit juga. Saya hanya mohon izin kepada tokoh masyarakat, publik, kalau saya ada manfaatnya nanti mohon dibantu, hanya itu saja," tuturnya.

Gatot Dapat Bintang Mahaputra Dinilai Wajar, tapi Waktunya Tak Biasa

Bahkan, kata dia, survei untuk pemenangan di Jawa Barat sangat sulit diprediksi. Hal ini bila masuk ke ranah pedesaan dibandingkan perkotaan.

"Survei itu tidak berpengaruh kepada para pemilih, kalau misalnya survei itu di daerah perdesaan mereka tidak begitu care, lain dengan perkotaan," katanya.

Baca Juga: Ironi, Duet Jagoan PDIP di Jabar Masih Posisi Buncit

Seperti diketahui, Cyrus Network merilis hasil survei opini publik pra-Pilkada Jawa Barat 2018. Hasil survei menunjukkan pasangan TB Hasanudin-Anton Charliyan di posisi bontot. Hasil ini dinilai menjadi ironi, karena status Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah parpol dengan kekuatan elektoral kursi DPRD terbesar.

Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J. Vermonte melihat, PDIP seperti keteteran di Jabar.

"Ini menunjukkan ironi besar dari parpol terbesar di Jawa Barat. PDIP menurut saya, mulai agak keteteran di banding partai lain," kata Philips di kawasan Warung Buncit, Jakarta, Senin 5 Februari 2018.

Hasil survei Ridwan-Uu 45 persen. Sementara itu, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 40,9 persen. Adapun duet Sudrajat-Ahmad Syaikhu lima persen dan TB Hasanudin-Anton 2,5 persen. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya