Desmond: Jokowi Lawan Prabowo Sekarang Tidak Seimbang

Presiden Jokowi menyambut Prabowo Subianto di Istana Negara beberapa waktu silam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA - Politisi Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengaku posisi Joko Widodo saat ini lebih kuat daripada Prabowo Subianto. Oleh karena itu, bila terjadi rematch atau pengulangan pada Pilpres 2019, kemungkinan akan timpang.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

"Head to head mengulang peristiwa yang lalu tidak seimbang," kata Desmond dalam diskusi di tvOne, Selasa, 20 Maret 2018.

Salah satu alasannya, saat ini banyak partai mendukung Jokowi. Bahkan tidak menutup kemungkinan, semua partai ditarik untuk mendukungnya pada pilpres setahun mendatang.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Kalau semua diambil Pak Jokowi, kami gak bisa nyalon. Ini juga persoalan," kata Desmond.

Oleh karena itu, Desmond menyampaikan partainya tidak bisa ambil inisiatif dalam menggalang koalisi dan mengusung capres atau cawapres dalam Pilpres 2019. Mereka menunggu sikap dari Jokowi dan partai-partai pendukungnya.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Partai kami terbatas juga, harus ada koalisi lain. Kami wait and see. Ketawa-ketawa, senyum-senyum, berdebar-debar. Segala sesuatu bisa terjadi," lanjutnya.

Sebelumnya, politisi PDIP Erico Sotarduga ingin ada rematch atau pertarungan ulang antara Jokowi dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Namun, belakangan, dia ragu hal itu akan terwujud.

"Perkembangan terakhir, saya tidak meyakini Pak Prabowo akan maju. Ada keragu-raguan," kata Erico di tempat yang sama.

Pilpres 2019 disebut-sebut hanya akan menampilkan dua calon kuat. Dua nama yang sudah mengemuka sebagai bakal capres sejauh ini adalah Jokowi sebagai petahana dan Prabowo, mengulangi komposisi Pilpres 2014. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya