Ternyata Nama Anies dan Gatot Nurmantyo Belum Laku ke Pemilu

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA – Munculnya dua nama seperti mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan rupanya belum mendapat respons publik yang menjanjikan dalam hal sebagai calon Presiden. 

Soroti Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali, Gatot Nurmantyo: Saya Tak Yakin Dipukul Batu

Seperti yang dilansir Cyrus Network dalam survei nasional "Pemetaan Peluang Capres dan Cawapres Menjelang Pemilihan Presiden 2019", dua nama itu dicantumkan dalam survei namun tingkat elektabilitasnya tak lebih dari tiga persen. 

Tingkat elektabilitas Gatot berada di angka 2,0 persen sementara Anies hanya 0,3 persen. 

Jelang Pensiun, Yudo Margono Pamit di Depan Para Mantan Panglima TNI dan Prajurit Tiga Matra

"Munculnya berita-berita kesiapan menjadi calon Presiden dan safari politik mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo belum bisa menggeser pilihan konstituen oposisi terhadap Prabowo Subianto," kata Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid Afianto saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Kamis 19 April 2018. 

Prabowo disebut masih menjadi calon terkuat dari kelompok partai oposisi untuk dijagokan sebagai calon Presiden. Ketua Umum Partai Gerindra itu dianggap masih penantang kuat Jokowi dengan elektabilitas 22 persen. Sementara Jokowi unggul jauh dipilih responden sebesar 58,5 persen dengan model pertanyaan terbuka.

PKS Buka Pintu Lebar Jika Gatot Nurmantyo Gabung Tim Pemenangan Anies-Cak Imin

"Sebagian besar kelompok pemilih yang tak mendukung Jokowi tetap menyandarkan harapan kepada Prabowo," kata dia. 

Sementara untuk dipasangkan dengan Anies, Prabowo pun masih ada dalam persepsi publik menjadi calon Presiden. Nama mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies juga ada dalam temuan survei dan elektabilitasnya masih kalah dibanding dengan Agus Harimurti Yudhoyono. 

Padahal diketahui, mereka berdua ikut dalam ajang Pilkada DKI Jakarta dan Anies didampingi Sandiaga menjadi pemenang Pilkada DKI Jakarta.

"Dari simulasi calon presiden 22 nama, AHY mendapatkan elektabilitas 2,1 persen sedangkan Anies Baswedan 1,6 persen. Ini menunjukkan Anies belum berhasil mengkapitalisasi posisinya sebagai Gubernur Jakarta yang membuat gebrakan dan menyedot perhatian publik," kata dia. 

Seperti diketahui, Cyrus Network dalam menggelar survei dengan 1.230 responden untuk menjadi sampel. Responden tersebar secara proporsional pada 123 desa dan kelurahan terpilih yang berada di 34 provinsi. 

Sementara proporsi yang tinggal di wilayah berciri perdesaan sebesar 51 persen dan 49 persen di perkotaan. Cyrus Network mengklaim tingkat kepercayaan surveinya 95 persen dengan margin of error kurang lebih sekitar 3 persen.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya