- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
VIVA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan belum bersedia mengungkapkan apakah akan melamar mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden dalam Pemilu 2019 mendatang atau tidak.
Dia mengaku akan mendengar pemikiran Gatot terlebih dahulu. "Setelah ketemu, teman-teman bisa tanya," kata Zulkifli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 8 Mei 2018.
Ketua MPR ini menjelaskan, pertemuan dengan Gatot kali ini membahas kondisi bangsa di tahun politik. Saat ini, nilai dolar terus menguat dan berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat.
"Kita lihat sekarang, kalau enggak salah rupiah kita sudah hampir Rp14 ribu. Nah, ini kan sama-sama kalau rupiahnya jebol, kita semua susah kan. Bukan hanya pemerintah, tetapi semua rakyat akan membeli barang dengan harga yang mahal," katanya.
Untuk itu, menurut Zulkifli, dibutuhkan kerja bersama untuk menjaga stabilitas bangsa. Jangan sampai konstelasi politik mengganggu.
"Karena itu, perlu kebersamaan. Kontestasi silakan jalan terus, tetapi ada pengertian untuk menjaga merah putih, menjaga NKRI kita," tegasnya.
Atas dasar itu pula, lanjut Zulkifli, pertemuan dengan Gatot Nurmantyo yang digadang-gadang sebagai calon presiden pada Pemilu 2019 dilakukan. "Saya ingin mengajak pak Gatot sebagai tokoh untuk bersungguh-sungguh juga di tahun politik ini menyerukan pemilu yang damai," katanya.