Bilang Mega Arogan, Rocky Gerung Bikin Kubu Jokowi Ngamuk

Rocky Gerung
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA - Akademisi sekaligus pengamat sosial politik, Rocky Gerung, 'sukses' membuat politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dwi Ria Latifa tersulut emosi. Awal mulanya, Rocky menyebut Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan arogan dan sikap itu membuat Presiden Jokowi kesulitan memilih calon wakil presiden.

Rektor Pakuan: Klaim Menang Pilpres 2019 Agar Disikapi Hati-hati

"Kenapa berbulan-bulan belum nemu wakil presiden? Juara bertahan harusnya bebas, karena ada arogansinya Bu Mega," kata Rocky tanpa beban dalam acara Indonesia Lawyers Club, di tvOne, Selasa, 31 Juli 2018.

Rocky menjelaskan arogansi yang dia maksud itu adalah ketika Mega menyebut Jokowi sebagai petugas partai. Hal inilah yang kemudian menyebabkan Jokowi ragu-ragu dalam menentukan pendampingnya dalam menghadapi kontestasi pemilihan presiden 2019.

PKB Mengadu ke KPU Lamongan

"Benar, dari segi itu (pernyataan Jokowi petugas partai) Ibu Mega bener. Itu pikiran yang tepat. Setiap kader partai ditugaskan kemanapun adalah petugas partai. Poin Bu Mega benar, nasib Pak Jokwoi ditentukan di situ," ujar Rocky.

Dalam pandangan Rocky, awalnya kubu lawan dalam posisi harus menjawab siapa capres dan cawapres yang mereka usung sebagai penantang Jokowi. Tapi sekarang mereka sudah mampu menjawab setelah terjadinya pertemuan-pertemuan antara SBY, Prabowo, dan elite PKS serta PAN.

Duh, Kantor Jurdil2019.org Diintai Orang Tak Dikenal

"Bola panas sekarang pindah ke Pak Jokowi. (Capres kubu lawan) terjawab. Keadaan politik Jokowi merah tapi pucat," katanya.

Rocky menambahkan Jokwoi bisa saja mendaftarkan cawapres di hari terakhir. Tapi dia mengingatkan, dalam penundaan selalu ada persekongkolan.

Dwi Ria Latifa yang sebelumnya sudah diberikan kesempatan berbicara oleh pembawa acara ILC, Karni Ilyas, tersulut emosi atas pernyataan-pernyataan Rocky Gerung tersebut. Dia menilai Rocky sudah menjadi politisi bukan lagi pengamat politik.

"Abang itu sok tahu. Bilang Pak Jokowi diatur, diintervensi semua keputusannya karena Bu Mega, perintah Bu Mega. Saya minta ralat itu," katanya.

Ria menegaskan Rocky tidak bisa mengatakan seperti itu dan juga mengatur-atur Jokowi.

"Cawapres mengumumkan kapan, last minute, suka-suka beliau. Sama, kami juga tidak akan menertawakan kapan Prabowo cari cawapresnya, last minute, 10 malam, kapan mendapaftarkan. Itu hak Prabowo. Kok bisa-bisanya abang atur-atur," katanya.

Namun demikian, Rocky tetap bertahan pada pendapatnya. Dia meyakini pendapatnya itu memiliki dasar.

"Bu Mega tidak pernah meralat jokwi adalah petugas partai," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya