Ketua DPR: Pancasila jadi Pondasi Keragaman dan Kebhinekaan

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat menjadi keynote speaker pada Seminar Nasional
Sumber :

VIVA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta kaum muda untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Karena, terbukti hingga kini Pancasila mampu menjadi pondasi yang menguatkan keragaman dan kebhinekaan Bangsa Indonesia.

Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan Buntut Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

Hal itu diungkapkan Bamsoet, sapaan akrabnya, saat menjadi keynote speaker pada Seminar Nasional ‘Pemantapan Wawasan Kebangsaan XII’ yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) pimpinan Fahd A Rafiq, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (08/8/2018) malam.

“Tanpa Pancasila, bangsa kita akan hancur berantakan. Tanpa pemuda yang berjiwa Pancasila, bangsa kita akan tenggelam dalam bayang-bayang. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) harus menjadi lokomotif pemuda dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila sebagai perekat kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Bamsoet.

Dewan Profesor Universitas Brawijaya Minta Pemerintah Tidak Mencederai Demokrasi

Politisi Partai Golkar itu juga menggagas pentingnya dibuat RUU Pemantapan dan Pelaksanaan Ideologi Pancasila. Sehingga, Pancasila dapat dihayati dan diamalkan secara berkelanjutan di semua lini kehidupan. Khususnya, dalam kehidupan kaum muda sebagai tunas masa depan bangsa.

“Pancasila merupakan ideologi yang diambil dari saripati kehidupan Bangsa Indonesia yang majemuk, baik secara suku, etnis, agama maupun kedaerahan. Karenanya, memantapkan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan merupakan materi yang fundamental dalam membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan pemuda di tengah pusaran arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi,” papar Bamsoet.

Wamenaker: Tanamkan Hubungan Industrial yang Dilandasi Pancasila

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini mengingatkan, pemantapan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan bagi kaum muda tak cukup hanya dengan diskusi maupun seminar yang bersifat sporadis. Tetapi, juga harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

“Desain pendidikan politik kebangsaan harus dilakukan secara kreatif dan inovatif serta menyenangkan bagi kaum muda. Saya menyebutnya sebagai konsep Pendidikan Politik Jaman Now. Yaitu, dengan memanfaatkan platform teknologi digital dan media sosial untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang ideologi Pancasila. Digitalisasi pendidikan politik bukan lagi menjadi sebuah kebutuhan, melainkan sudah menjadi sebuah keharusan,” terangnya.

Legislator dapil VII Jawa Tengah ini mengajak KNPI ambil bagian dalam menciptakan narasi kebangsaan di media sosial. Narasi tidak harus dilakukan secara serius, melainkan dituangkan dalam bentuk yang menyenangkan. Semisal, melalui meme, komik, karikatur, maupun kreatifitas lainnya, sehingga menarik perhatian anak-anak muda millenial.

“Selain melalui digitalisasi, yang tak kalah penting juga dengan menjelajahi keunikan dan keragaman budaya, pesona alam, serta cita rasa kuliner Indonesia, sehingga tertanam rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan. Misalnya, dilakukan dalam bentuk Jelajah Pemuda ke seluruh pelosok Nusantara, pertukaran pemuda antar pulau, maupun perkemahan kebangsaan pemuda,” jelasnya.

Terakhir, Bamsoet mengingatkan, dengan jumlah penduduk sekitar 262 juta jiwa, 17.504 pulau, 1.340 suku bangsa, 742 bahasa, dan 5 agama serta berbagai bentuk keyakinan lainnya, menjadikan Indonesia sebagai negara paling majemuk di dunia. Karenanya, pemantapan ideologi Pancasila bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Tetapi juga tanggung jawab semua pihak, baik lembaga pendidikan, BUMN, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, maupun kelompok civil society lainnya. 

“Kemajemukan seperti dua mata pisau, bisa menjadi kekuatan sekaligus sumber perpecahan. Namun sejak berabad silam, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka, nenek moyang kita sudah menunjukan bahwa kemajemukan merupakan ruh sekaligus sumber kekuatan Bangsa Indonesia. Dimantapkan dengan ideologi Pancasila yang diamalkan oleh para pemuda bangsa, kita akan buktikan kepada dunia bahwa sampai kapanpun kemajemukan tak akan memecah belah kita," pungkas Bamsoet.

Hadir sebagai pembicara lainnya, diantaranya Kepala Staf Kodam V Brawijaya Brigjen TNI Widodo Iryansyah, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri Komjen Pol Moechgiyarto dan Ketua Umum DPP Ikatan Pesantren Indonesia Zaini Ahmad. Turut hadir pula dalam acara tersebut antara lain Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Adies Kadir dan Mukhamad Misbakhun, Anggota Fraksi Nasdem DPR RI Ahmad Sahroni, Anggota Fraksi Hanura DPR RI Dossy Iskandar dan staf khusus Ketua DPR RI Yahya Zaini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya