Ruhut Sitompul: Kasus Mahar ‘Jenderal Kardus’ Simalakama bagi SBY

Ruhut Sitompul.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Mantan politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengingatkan bahwa rumor tentang mahar politik di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno adalah tudingan serius. Kalau rumor yang mula-mula diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief itu benar, jelas dapat dikategorikan pelanggaran pidana.

Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang

"Jelas itu dilarang oleh undang-undang berkaitan dengan Pemilu. Enggak benar kalau ada yang mengatakan itu bisa aja enggak ada sanksinya," kata Ruhut di Malang, Jawa Timur, pada Kamis, 23 Agustus 2018.

Ruhut mendorong Andi Arief untuk secara terbuka membuktikan tudingan yang populer dengan istilah ‘jenderal kardus’ itu. Ia berharap Andi Arief memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu untuk menjelaskan tudingan mahar politik untuk PAN dan PKS yang masing-masing senilai Rp500 miliar.

Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Habib Bahar: Saya Ambil Hikmahnya PDIP Nyungsep

"Itu bisa menjadi pidana karena dasar hukumnya jelas. Tinggal sekarang sahabat-sahabat saya yang ada di Partai Demokrat, Andi Arief dan kawan-kawan, udah dipanggil Bawaslu, datang dong," ujarnya.

Kasus mahar Rp500 miliar itu menjadi dilema bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum Partai Demokrat . Sebab, Demokrat telah memutuskan mendukung Prabowo-Sandi, sedangkan kasus ini harus berjalan terus agar semua tudingan menjadi jelas.

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Akan Kumpul, Termasuk PKB-Nasdem Diajak

"Supaya tidak terjadi fitnah, dia harus datang, jelasin semua. Walau pun memang ini buah simalakama: dimakan, bapak mati; enggak dimakan, bapak mati. Mereka (Partai Demokrat) bagian dari para pendukung Pak Prabowo dan Pak Sandi," ujar Ruhut.

Pria yang kini menjadi juru bicara Jokowi-Ma'ruf Amin itu menganggap dasar keyakinan tudingan mahar itu benar karena ia sangat mengenal Andi Arief. Ruhut meminta Andi Arief untuk blak-blakan.

Ruhut mengklaim cukup mengenal pribadi Andi Arief. Begitu juga dengan Ferdinand Hutahaean, Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat. Mereka dua petinggi Demokrat yang paling vokal berbicara mengenai rumor mahar politik di kubu Prabowo-Sandiaga.

Kalau Andi Arief dan Ferdinand Hutahaean masih getol menyuarakan isu mahar politik itu, kata Ruhut, berarti SBY belum menegur mereka. “Kalau kita (kader Partai Demokrat) sudah disuruh diam sama Bapak (SBY), ya, sudah diam semua.”

"Nyatanya,” Ruhut mengingatkan, “Andi Arief masih (berbicara), kok. Makanya Pak Prabowo, Pak Sandi, waspada, waspadalah.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya