Pengusung Prabowo-Sandi Minta KPU Tunda Penetapan DPT

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA - Para sekretaris jenderal partai koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mempersoalkan dugaan data pemilih ganda yang jumlahnya mencapai 25 juta, sebagaimana temuan mereka. Hal ini dipertanyakan saat mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 5 September 2018.

Dipecat Jelang Pelantikan, Pendukung Caleg Gerindra Unjuk Rasa

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan pihaknya sudah menelusuri sekitar 137 juta Data Pemilih Sementara yang diberikan KPU pada tanggal 12 Juli 2018 lalu. Namun, hasilnya masih ditemukan sekitar 25 juta pemilih ganda.

"Koalisi partai pendukung Prabowo-Sandiaga temukan dugaan data pemilih ganda sebanyak 25 juta dari 137 juta DPS," kata Muzani.

Cerita Miris Ketua KPU soal Serangan Siber di Pemilu 2019

Turut hadir dalam kesempatan sama yakni Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan, dan Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Mustafa Kamal.

Koalisinya, kata Muzani, meminta KPU dapat menunda penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sedianya dilakukan pada hari ini.

Rommy Salahkan OTT KPK Bikin Suara PPP Jeblok di Pileg 2019

Selain itu juga meminta seluruh data pemilih karena yang disampaikan KPU ke parpol pada Juli 2018 kemarin hanya sebanyak 137 juta pemilih. Padahal hasil rekapitulasi KPU mencatat sekitar 187 juta pemilih.

"Kami berharap 47 juta data yang belum diserahkan agar diserahkan agar kami lakukan validasi data tersebut. Kami juga meminta dilakukan penundaan DPS menjadi DPT," ujarnya.

Muzani menambahkan, pihaknya juga siap ke lapangan bersama-sama KPU untuk mendata pemilih. Selain itu, untuk mengkroscek hasil temuannya.

"KPU perlu mengklarifikasi dugaan data ganda ini, kami siap turun sama-sama bentuk tim untuk mengklarifikasi data tersebut," kata Muzani. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya