8 Gubernur Dukung Jokowi-Ma'ruf, Edy Rahmayadi Tak Mau Latah

Gubernur Sumatera Barat Edy Rahmayadi (kiri) bersama Wakil Gubernur Musa Rajekshah (kanan) melakukan salam komando usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi belum menentukan dukungan di Pemilihan Presiden 2019. Meskipun beberapa gubernur sudah terang-terangan menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf, bahkan mereka siap menjadi bagian tim pemenangan di daerahnya masing-masing.

Survei PWS: Kepuasan Rakyat Terhadap Kinerja Jokowi-Maruf Turun

Mantan Panglima Kostrad ini mengaku tak ingin latah dengan kepada daerah lain yang sudah merapat ke calon petahana. Ia tak ingin buru-buru menyatakan sikap untuk mendukung salah satu calon karena baru saja dilantik sebagai Gubernur Sumut.

"Saya dukung Sumatera Utara dulu. Saya bercita-cita jadi Gubernur Sumut, ingin menjadikan Sumut yang bermartabat, visi misinya itu, tidak ada urusan untuk Pilpres," kata Edy di acara 'Apa Kabar Indonesia Pagi' tvOne, Sabtu, 8 September 2018.

Gubernur Sumut Bawa Tanah Pemandian Putri Hijau ke IKN Nusantara

Soal dukungan ke salah satu capres-cawapres, Edy merasa perlu mendengar langsung aspirasi rakyat Sumut. Setidaknya ada 14 juta rakyat Sumut yang perlu Ia tanyai aspirasi dukungannya di Pilpres 2019. Setelah itu, baru dia menentukan satu diantara dua kontestan di Pilpres 2019.

Edy merasa perlu bertanya dengan rakyat Sumut soal pilihannya di Pilpres, karena belum tentu rakyat Sumut fokus pada calon tertentu di Pilpres. Karenanya, Edy tak ingin terpengaruh dengan 8 gubernur yang sudah menyatakan dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf.

59 Warganya Keracunan Gas, Edy Rahmayadi Stop Operasi Perusahaan

"Mungkin mereka sudah tanya kepada rakyatnya, saya belum sempat ini tanyakan ke rakyat Sumatera Utara. Nanti saya tanyakan dulu. 14 juta (rakyat Sumut) kan susah nanyanya itu," tegasnya.

Di samping itu, Edy juga perlu menimbang peta koalisi partai yang mengusungnya di Pilgub Sumut 2018. Menurut Edy, ada 10 partai yang mendukungnya, 6 partai mendukung Jokowi-Ma'ruf dan 4 partai mendukung Prabowo-Sandi.

"Kalau nanti saya pilih ke salah satu pihak, bagaimana bapak-bapak partai itu pasti akan marah kepada saya. Itu saya secara pribadi. Bagaimana dengan rakyat Sumatera Utara? Tentu majemuknya rakyat Sumatera Utara berada di posisi partai-partai yang ada saat ini, ini perlu kita kaji dulu," ujar Edy.

Selain itu, sebagai Gubernur Sumatera Utara, Edy ini ingin punya posisi tawar (bargaining) dalam dukungan soal Pilpres 2019. "Siapa yang bisa membantu membangun Sumatera Utara, saya berada di situ. Tapi saat ini kan belum harus, kita kaji dulu," ungkapnya.

Di luar itu, Edy juga mengaku belum ada ajakan dari pihak manapun untuk menjadi bagian tim pemenangan capres-cawapres. "Sindiran ada, sah-sah saja. Rahasia saya itu siapa yang menyindir," imbuhnya.

Sebelumnya, dari 9 gubernur yang dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu, 5 September 2018 lalu, 8 diantaranya sudah menyatakan mendukung Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinannya dua periode.

Mereka adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Sedangkan satu gubernur yang belum menyatakan dukungan adalah Gubernur Sumut Edy Rahmyadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya