Kader Demokrat Dukung Jokowi Bukan Agenda Utama Pertemuan SBY-Prabowo

Pertemuan SBY dan Prabowo Subianto di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan
Sumber :
  • Abror Rizki

VIVA – Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon mengatakan, tidak perlu ada pertemuan khusus antara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, terkait dispensasi Partai Demokrat terhadap kadernya yang mendukung Joko Widodo.

Sokongan SBY Dinilai Bakal Menguatkan Basis Suara ke Prabowo Subianto

Sebab, menurutnya, masalah ini kecil.

"Saya kira, bukan persoalan ini. Kita akan membicarakan secara keseluruhan. Kalau soal ini, ini masalah kecil. Enggak ada yang harus dikhawatirkan," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin 10 September 2018.

Pengamat: SBY-Demokrat Modal Penting Bagi Prabowo Tantang Ganjar di Putaran Kedua Pilpres

Ia mengklaim, koalisi Prabowo-Sandi sangat solid. Hal ini dianggap, hanya masalah konsolidasi internal saja.

"Sebagaimana halnya di sana, juga sangat banyak yang kami dengar kader-kader dari PPP (Partai Persatuan Pembangunan), mungkin dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) yang dukung Prabowo-Sandi. Saya kira, itu tercermin loh dalam survei-survei juga. Banyak sekali yang menyampaikan," kata Fadli.

Usai SBY Bertemu Prabowo, Gerindra Berharap Demokrat Segera Deklarasi

Sebelumnya, Partai Demokrat menyebut akan memberi dispensasi bagi kadernya di sejumlah daerah untuk mendukung Jokowi. Alasannya, untuk mengamankan para calegnya saat pileg.
    
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan, SBY akan bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada Rabu 12 September. Mereka akan membahas masalah dukungan sejumlah kader Partai Demokrat di daerah pada Jokowi.

"Ya, sekitar tanggal 12 (September) itu. Jadi, memang ini kan antik nih pemilu kita ini. Ada kepentingan pileg, ada kepentingan pilpres juga. Jadi, hal-hal semacam itu harus kami atur," kata Andi di kediaman SBY, Jakarta, Minggu 9 September 2018.

Ia mencontohkan, misalnya tak mungkin dan dirasa berat bila Partai Keadilan Sejahtera atau Partai Amanat Nasional mengampanyekan Prabowo di Nusa Tenggara Timur. Lalu untuk Papua, Partai Demokrat juga tentu berkepentingan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya