- VIVA/Ridho Permana
VIVA – Kabar ditundanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM, setelah sebelumnya mengumumkan kenaikan harga BBM, turut dikritisi oleh politisi Partai Demokrat.
Ferdinand Hutahaean menilai, kasus ini bentuk dari ketidakmampuan Presiden Joko Widodo mengurus pemerintahan.
Ferdinand menjelaskan, Jokowi plin-plan dalam mendengar masukan dari orang-orang sekitarnya. Bahkan, Jokowi dinilai tidak paham isu minyak dan gas.
"Ini bentuk ketidakmampuan Presiden mengelola pemerintahan. Saya lihat sebelumnya Jokowi mendapat masukan bahwa harga BBM harus naik, tapi setelah dinaikkan kemudian mendapat masukan lagi tidak perlu naik. Jadi, Jokowi sedang menunjukkan kepada publik bahwa dia tidak paham isu-isu di sektor migas," kata Ferdinand di Jakarta Selatan, Jumat 12 Oktober 2018.
Menurut Ferdinand, faktor lain yang menyebabkan terjadinya kasus ini adalah kurangnya koordinasi di tubuh kabinet kerja.
"Koordinasi di pemerintahan ini memang dari awal sangat kurang dan itu membuat keputusan kemarin, jadi maju mundur. Karena, memang tidak adanya koordinasi," ungkapnya.
"Kalau dia paham, tentu Jokowi akan berpegang teguh pada keputusannya tetap menaikkan," ujarnya. (asp)