Cerita Jokowi Detik-detik Batalkan Kenaikan Premium

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) bersiap memimpin rapat terbatas persiapan pelaksanaan Asian Para Games ke-3 di Kantor Presiden, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Ignatius Jonan, sempat mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM, termasuk jenis premium pada Rabu lalu, 10 Oktober 2018.

Dianggap Bukan Lagi Kader PDIP, Zulhas: Rumah Pak Jokowi dan Gibran Namanya PAN

Namun, belum satu jam, Jonan kembali mengumumkan membatalkan kenaikan untuk premium tersebut. Ia mengaku, itu atas arahan Presiden Joko Widodo.

Di sela-sela memberikan bonus kepada para atlet Asian Para Games 2018 di Istana Bogor, Presiden Jokowi menceritakan detik-detik ia akhirnya memutuskan membatalkan kenaikan. Walau sebelumnya, sudah diputuskan akan naik, termasuk premium.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

"Kenaikan harga BBM tidak hanya premium saja, pertamax, dex itu memang sudah kita bicarakan sebulan lalu, dan sudah kita putuskan naik, naik," kata Presiden Jokowi di Bogor, Sabtu 13 Oktober 2018. 

Keputusan naik yang dihitung sejak sebulan lalu itu, mengingat Indonesia crude price juga naik. Pertimbangan lain yang turut dihitung, adalah apakah dengan kenaikan itu akan berpengaruh ke inflasi, daya beli, dan bagaimana pertumbuhan ekonomi.

MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Jokowi Ajak Semua Bersatu Bangun Bangsa dan Hadapi Geopolitik

Meski sudah diputus naik, akhirnya Jokowi kembali berhitung. Ia meminta data-data lagi, walau sebelumnya saat diambil keputusan menaikkan itu, sudah ada data juga.

Jokowi mengaku hitung ulang itu, karena ia memikirkan kondisi masyarakat yang masih tertumpu pada konsumsi.

Sebesar 56 persen, kata mantan gubernur DKI itu, masyarakat Indonesia masih tertumpu pada sektor konsumsi. Belum masuk pada produksi, walau sekarang sedang diupayakan, tetapi belum sampai pada taraf yang baik.

"Oleh sebab itu, kemarin, setelah saya dapat laporan terakhir dari Pertamina, berapa sih kalau kita naikkan segini. Dihitung lagi keuntungan tambahan di Pertamina. Tidak signifikan. Sudah saya putuskan premium batal," kata Jokowi.

Dengan dibatalkannya kenaikan itu, lanjut mantan wali kota Solo itu, ia memastikan tidak ada lagi kenaikan, terutama premium ke depannya. Sebab, harga sekarang sudah realistis dengan kondisi masyarakat.

"Enggak, enggak. Sudah saya batalkan. Dengan hitung-hitungan, dengan angka-angka yang sangat realistis. Tetapi, tanyakan ke dirut Pertamina. Itu teknis," katanya.

Presiden Joko Widodo membatalkan kenaikan harga premium. Keputusan itu disampaikan mendadak, setelah Menteri ESDM, Ignasius Jonan, menyampaikan konferensi pers kepada awak media bahwa BBM jenis premium akan dinaikkan mulai pukul 18.00 WIB, Rabu lalu, 10 Oktober 2018.

Rencananya, kenaikan BBM premium di Jawa, Madura dan Bali (Jamali) menjadi Rp7.000. Sedangkan di luar Jawa, Madura, Bali menjadi Rp6.900. Hal itu disebut akan dibahas ulang sambil menunggu kesiapan Pertamina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya