Timses Jokowi: Bung Karno Malah Bangga Pada Presiden Jokowi

Politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari (kanan).
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVA – Anggota DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, mempertanyakan kritik Wakil Ketua DPR Fadli Zon soal pertemuan IMF-World Bank. Tak sependapat dengan Fadli, Eva menilai, banyak yang merasakan dampak positif penyelenggaraan acara itu di Bali.

Jokowi Marah hingga Ancaman Reshuffle, Salah Siapa?

"Repot nih, semua orang termasuk orang Bali, para korban gempa, bergembira karena dampak positif langsung dari Annual Meeting 2018 Bali bagi mereka. Pertumbuhan ekonomi regional Bali naik 1,5 persen dan bantuan ke para korban deras melalui forum tersebut," kata Eva ketika dihubungi, Senin 15 Oktober 2018.

Anggota Komisi XI DPR ini menjelaskan, dalam acara itu Presiden Joko Widodo melakukan ajakan untuk gotong royong mengatasi problem global. Dia menyamakan dengan apa yang dilakukan oleh Presiden pertama, Soekarno.

Jokowi Marah, Fadli Tanya yang Salah Menteri atau Presiden?

"Stop persaingan dan rivalitas ala perang. Ini seperti melanjutkan Bung Karno yang bicara hal yang sama di forum PBB, maka Jokowi bicara di forum IMF-World Bank," ujar Eva.

Karena itu Eva tidak sepakat dengan pernyataan Fadli Zon bahwa Bung Karno akan menangis jika melihat Indonesia menjamu IMF. Dia menilai Bung Karno justru akan bangga dengan Jokowi.

Jokowi Marah ke Menterinya, Fadli Zon: Bohongan Apa Serius?

"Pidato Jokowi legitimate karena bukan sebagai pengutang, sesuatu yang tidak disuka Bung Karno. Ini pembuktian pada dunia bahwa Jokowi-Bung Karno adalah sosok yang sama, menawarkan tata dunia baru berdasar Pancasila. Saya yakin Bung Karno malah bangga pada Jokowi," kata Eva.

Sebelumnya, Fadli Zon, menyampaikan pernyataan melalui akun Twitternya tentang perhelatan pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali. Menurut dia, Presiden pertama RI Soekarno pasti menangis bila melihat pemerintah menjamu neokolonialis sampai Rp1 triliun.

"Kalau Bung Karno masih hidup, saya yakin ia menangis melihat pemerintah menjamu neokolonialis Rp1 triliun," begitu cuitan Fadli dalan akun twitternya @fadlizon, Minggu 14 Oktober 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya