Sohibul Ingatkan Kampanye Negatif, PDIP: Apa yang Sudah Dilakukan PKS

Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ginandjar Mukti

VIVA – Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga mengakui kampanye negatif seperti yang disampaikan Presiden PKS Sohibul Iman sah-sah saja dilakukan. Namun dia mengingatkan PKS agar melakukan kampanye negatif dengan menggunakan data-data valid.

Mahfud MD Sebut Kampanye Negatif Tak Ada Hukumannya

"Sebenarnya juga kalau mau menyampaikan kampanye negatif ini tentu dengan data tentu dengan sesuatu yang benar-benar nyata," kata Eriko di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 16 Oktober 2018.

Eriko mengingatkan kampanye sebaiknya jangan menggunakan ilusi dan lalu mengatakannya sebagai kampanye negatif. Dia menyayangkan hal demikian memang terjadi.

Masyarakat Minta Richard Lee Setop Kampanye Berbayar, Kliniknya Sampai Digeruduk Massa

"Jangan berupa misalnya ilusi-ilusi. Ini yang sering terjadi, menyampaikan kampanye negatif dengan ilusi-ilusi dengan perbandingan-perbandingan yang tidak dengan data sesungguhnya," ujar Eriko.

Dia juga menyebut, orang yang melakukan kampanye negatif sebaiknya juga berkaca pada dirinya sendiri. Dia lalu mempertanyakan misalnya apa yang sudah diperbuat PKS sejauh ini.

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

"Kalau tadi PKS, apa yang sudah dilakukan PKS selama ini? Artinya di dalam Parlemen yang ada selama ini apakah sudah melakukan dengan sungguh-sungguh. Karena kalau kita lihat praktik di Parlemen tidak seperti itu kenyataan yang ada," kata Eriko.

Sebelumnya, Sohibul Iman mengatakan dibutuhkan kampanye negatif yang porsinya sekitar 20 persen. Kampanye negatif tegas Sohibul, berbeda dengan black campaign atau yang disebut kampanye hitam yang berisi fitnah.

"Kampanye negatif kita butuh, itu porsinya 20 persen. Kampanye negatif, kita mengungkapkan kelemahan yang dimiliki lawan tapi berdasarkan fakta. Misalnya lawan kita pernah korupsi, kita ungkap dengan data dan fakta. Itu yang disebut kampanye negatif," ujar Sohibul usai konsolidasi akbar tingkat nasional di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat pada Minggu 14 Oktober 2018.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya