- VIVA/Fikri Halim
VIVA – Komisi VII DPR RI menggelar rapat dengar pendapat dengan Kementerian ESDM, BPH Migas, PT Pertamina, PT PGN hingga PT Pertagas yang diagendakan membahas soal BBM hingga gas.
Dari undangan yang ditujukan, hadir mulai dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa, Direktur Utama PT PGN Tbk, Gigih Prakoso dana Direktur Utama Pertagas, Wiko.
Hanya Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati yang berhalangan hadir. Dia diwakilkan oleh Direktur Pemasaran Korporat Pertamina, Basuki Trikora Putra.
Rapat tersebut dimulai dengan perdebatan soal ketidakhadiran Dirut Pertamina. Wakil Ketua Komisi VII, Muhammad Nasir selaku pimpinan rapat dan anggota DPR lain mempertanyakan alasan ketidakhadiran Nicke.
"Dirut sedang ada agenda lain, sehingga menugaskan saya sebagai Direktur Korporat, Direktur Utama PGN dan Pertagas," ujar Direktur Pemasaran Korporat Pertamina, Basuki di Ruang rapat komisi VII, Senayan, Jakarta, Selasa 16 Oktober 2018.
Sebagian Anggota DPR tak mau melanjutkan rapat lantaran butuh penjelasan lebih lanjut soal pembatalan harga BBM Premium yang dilakukan pemerintah. Sebab, Pemerintah menyebut Pertamina belum siap dengan kenaikan BBM Premium.
"Karena opini pembatalan kenaikan harga BBM premium oleh Presiden Jokowi terkait dengan Pertamina belum siap. Jadi itu memang perlu Pertamina memberikan jawaban yang akurat di sidang yang terhormat ini," ujar Anggota Komisi VII, Ramson Siagian.
Setelah lama berdebat, akhirnya pimpinan rapat, Muhammad Nasir pun memutuskan untuk membatalkan rapat dan menundanya besok, dengan langsung menghadirkan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
"Jadi tentang tanggapan publik yang harus dijawab, dan beliau (Dirut Pertamina) tidak hadir dalam rapat ini, maka rapat ini kita skors dan dilanjutkan rapat dengan Menteri ESDM besok," tuturnya.
