Fadli Zon: Diksi Budek Buta Sealiran dengan Genderuwo dan Sontoloyo

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menilai ungkapan budek dan buta yang disampaikan calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin sama saja dengan diksi calon Presiden Jokowi soal sontoloyo dan genderuwo. Karena itu, dia meminta diksi seperti itu agar dihindari.

Eks Markas Arsenal Berhantu, Ini 5 Penampakan Seram di Stadion Sepakbola

"Saya kira sama, satu aliran lah diksinya dengan sontoloyo, genderuwo. Itu bisa ada orang yang tersinggung ya dengan kata-kata begitu, saya kira kita harus hindari lah kata budek dan sebagainya," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 12 November 2018.

Menurutnya, diksi tersebut bisa juga menyinggung kaum difabel. Ia meminta sebaiknya jangan bicara soal kekurangan fisik.

Aksi 5 Sekawan Bongkar Teror Makhluk Ghaib yang Mencekam

"Ini sangat sensitif ya, ini biasa menyinggung kaum difabel. Dan saya kira harus dihindari lah hal-hal ini. Jangan melakukan suatu political labeling, tapi kalau misalnya kita kritik ayo, kita lihat datanya," kata Fadli.

Ia mencontohkan ketika ketimpangan antara kaya dan miskin tinggi, melihat data dari Bank Dunia. Laporan Bank Dunia dan sejumlah instansi menyatakan, empat orang terkaya Indonesia sama dengan 100 juta orang.

Boiyen Ngaku Pernah Kena Bulu Genderuwo Hingga Wajahnya Bengkak

"Berdebat lah di situ. Terus kalau cuma tanggapannya itu buta, tidak melihat, loh, masyarakat kan merasakan ketimpangan yang luar biasa sebenarnya," kata Fadli.

Sebelumnya, dalam Ma'ruf Amin menyinggung keberhasilan kinerja Presiden Jokowi dalam acara deklarasi relawan, Sabtu, 10 November 2018. Dia menyebut hanya orang-orang buta dan budek yang tidak melihat dan merasakan keberhasilan kinerja Jokowi.

"Orang yang sehat dapat melihat jelas prestasi yang ditorehkan Pak Jokowi, kecuali orang yang budek saja enggak mau mendengar informasi dan orang yang buta saja yang enggak bisa melihat kenyataan," kata Ma'ruf di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu, 10 November 2018. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya