- ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
VIVA - Pasangan calon presiden dan wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mendapat tambahan dukungan jelang digelarnya debat pada 17 Januari 2019 mendatang. Dua tokoh eks pimpinan KPK yaitu Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas akan membantu mereka.
"Pak @prabowo akan mendengarkan masukan2 dari mantan pimpinan KPK yg selama ini integritasnya teruji dalam penanganan korupsi seperti Mas Bambang widjayanto, juga mantan Ketua KPK RI, Busyro Muqoddas, yg juga memahami isu2 penanganan terorisme dan HAM," kata Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi melalui akun Twitternya, @Dahnilanzar, Jumat, 11 Januari 2019.
Dahnil juga menyampaikan bahwa Prabowo-Sandi tidak menggunakan konsultan komunikasi dan penampilan. Mereka hanya menyimak masukan, berpikir bersama para ahli dan pegiat di bidang tersebut.
"Di antaranya Pak SBY, Pak Busyro Muqoddas,dan Mas Bambang Widjayanto," lanjut Dahnil.
Diketahui, memasuki pertengahan Januari 2019 ini akan diwarnai dengan debat capres-cawapres. Dalam hal ini, KPU sudah menyusun jadwalnya. Ada lima kali debat yaitu debat capres-cawapres, debat capres, debat cawapres, debat capres, dan debat capres-cawapres.
Debat pertama akan dilaksanakan pada 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara dengan tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme. Kedua, 17 Februari 2019 di Hotel Sultan, dengan tema energi dan pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastuktur. Lalu ketiga, 17 Maret 2019 di Hotel Sultan, dengan tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan serta sosial dan kebudayaan.
Kemudian keempat, 30 Maret 2019, tempat belum ditentukan, dengan tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan serta hubungan internasional. Dan kelima, alias terakhir, tanggal dan tempat belum ditentukan, bertema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, perdagangan dan industri. (ase)
Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas
Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.
