Eks Pengacara Minta Abaikan Fatwa Rizieq soal Para Caleg PBB

Kapitra Ampera
Sumber :
  • VIVA/Bayu Nugraha

VIVA – Mantan pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, menyerukan kepada para calon anggota legislatif Partai Bulan Bintang agar mengabaikan fatwa sang imam besar Front Pembela Islam.

Dianggap Bukan Lagi Kader PDIP, Zulhas: Rumah Pak Jokowi dan Gibran Namanya PAN

Kapitra berpendapat, fatwa Rizieq agar para caleg PBB mengundurkan diri secara massal karena partai itu mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin sungguh tak masuk akal. Maklumat itu bahkan dia anggap tak mencerminkan tutur kata seorang yang saleh.

"Abaikan dan tolak serta tinggal HRS (Habib Rizieq Shihab)..! Perintah HRS soal PBB tidak rasional dan kurang mencerminkan seorang yang saleh, dan perintah itu, termasuk Itjima Ulama, umat Islam harus abaikan dan tolak," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA pada Selasa, 29 Januari 2019.

Corn Imports Down to 450 Thousand Tons

Kapitra mengklaim bahwa dia dan Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum PBB, telah berjuang habis-habisan untuk membela ulama dan agama. Namun pilihan politik kader maupun caleg PBB, mendukung Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sepenuhnya hak individu masing-masing. Bahkan Yusril pun tidak dapat memengaruhinya.

Maklumat Rizieq itu, katanya, justru sangat tendensius dan memojokkan Yusril maupun PBB. Juga bertentangan dengan undang-undang dan semangat persaudaraan antarumat Islam (ukhuwah islamiyah).

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

"Kami bukanlah orang yang buta iman sehingga tidak mampu untuk menilai calon yang diusung dan dipaksakan harus kami dukung," ujarnya.

Kapitra berdalih, keputusan Ijtima Ulama yang menyerukan umat Islam memilih calon tertentu sebenarnya kurang layak berdasarkan pandangan akidah. "[calon presiden dan wakil presiden] yang ditawarkan kepada umat Islam kurang layak untuk didukung dibandingkan dengan pasangan 01 (Jokowi-Ma'ruf), baik dari pengetahuan keislamannya maupun aplikasi dan implementasi keislamamnya."

Karena alasan itulah, Kapitra menyerukan umat Islam agar mengabaikan seruan Rizieq Shihab. Dia menyarankan umat Islam memilih calon pemimpin yang memahami dan mengamalkan Islam. "Bukan asal tunjuk dari sebagian ulama," ujarnya.

Maklumat Rizieq

Rizieq Shihab menerbitkan maklumat untuk para aktivis FPI yang bergabung dalam PBB, terutama yang menjadi caleg, agar mengundurkan diri dari partai itu karena mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Berikut ini pernyataan lengkap Rizieq Shihab:

Sehubungan Keputusan Resmi Rakornas PBB 27 Januari 2019 untuk bergabung dengan 'Partai-partai Pendukung Penista Agama' dalam pemenangan Jokowi di Pilpres 2019, maka diserukan kepada segenap aktivis FPI & sayap juangnya beserta semua simpatisan FPI & seluruh umat Islam pendukung 'Hasil Ijtima' Ulama' dimana pun berada, yang menjadi 'pengurus atau caleg PBB' untuk segera: mengundurkan diri massal dari kepengurusan maupun caleg PBB.

Selanjutnya dianjurkan untuk bergabung dengan partai Islam pendukung Ijtima' Ulama atau membentuk partai perlawanan.

Dan sejak saat diumumkan maklumat ini tidak lagi kampanye untuk caleg PBB yang manapun dan tidak juga mengkampanyekan PBB.

Diserukan juga agar suara dukungannya diarahkan dan dialirkan ke caleg partai Islam yang mendukung hasil Ijtima' Ulama untuk pemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Pengurus & aktivis FPI beserta sayap juangnya yang tidak melaksanakan maklumat ini, maka akan diberi sanksi organisasi yang tegas.

Maklumat ini dibuat sesuai 'Sikap Politik FPI' yang mendukung penuh hasil Ijtima' Ulama untuk memenangkan Prabowo-Sandi, dan hanya memilih caleg dari Partai Koalisi Umat Kebangsaan Pendukung Prabowo-Sandi.

Demikian isi Maklumat ini untuk menjadi pegangan bagi semua pihak yang berkepentingan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya