Pembebasan Lahan Masih Menjadi Permasalahan Pembangunan Infrastruktur

Anggota Komisi V DPR RI Abubakar Wasahua
Sumber :

VIVA – Pembangunan flyover ruas Jalan Jenderal Sudirman di Kota Ambon hingga kini masih menemui kendala dalam pembangunannya. Salah satu penyebabnya adalah belum selesainya proses pembebasan lahan.

Tanggul Kali Hek Jebol, DPRD DKI Soroti Sedikitnya Pasukan Biru SDA

Anggota Komisi V DPR RI Abubakar Wasahua menilai, sulitnya pembebasan lahan merupakan permasalahan klasik yang kerap terjadi dalam proyek infrastruktur. Menurutnya, perlu pelibatan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan hal ini.

“Kalau berbicara soal pembebasan lahan, itu sebenarnya perlu melibatkan pemerintah daerah karena yang punya wilayah itu pemerintah daerah. Sehingga pemerintah daerah harus turun tangan menyelesaikan dan memberikan ruang kepada Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk melaksanakan kegiatannya, apakah itu infrastruktur jalanan, jembatan, dan lain sebagainya,” kata Abubakar saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Kota Ambon, Provinsi Maluku, Rabu (06/2/2019).

Jokowi Kunjungan Kerja ke Sulteng, Resmikan Rekonstruksi Bandara Mutiara SIS Al-Jufri

Legislator PPP itu menambahkan, terkait pembebasan lahan ini perlu ada penanganan serius dari semua pihak, terutama pemerintah daerah. Kalau proses ini sudah sinkron, maka tidak ada lagi beban yang lain, sehingga pembangunan infrastruktur dapat berjalan lancar.

“Karena masalah tanah ini adalah masalah-masalah yang sangat mengganggu berbagai aktifitas pembangunan jalanan, jembatan dan berbagai infrastruktur lainnya,” tandas legislator dapil Sulawesi Selatan III ini.

Dana APBN 2024 untuk IKN Terserap Rp 2,3 Triliun dari Alokasi Rp 39,3 Triliun

Sebelumnya, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XVI Maluku dan Maluku Utara Satrio Sugeng Prayitno memaparkan, pembangunan flyover ruas Jalan Jenderal Sudirman Ambon terkendala pembebasan lahan. Total luas pembebasan lahan mencapai 5,295,41 meter persegi, dengan total perkiraan biaya Rp 55 miliar. Dalam pembangunan flyover yang memakan anggaran sebesar Rp 145 miliar ini, pihaknya sudah melalui beberapa tahapan.

Tahun 2015, jelas Sugeng, pihaknya telah melalukan feasibility study (FS) flyover ruas Jalan Jenderal Sudirman Ambon. Kemudian pada tahun 2016, telah dilakukan Detail Enginering Design (DED) yang kemudian dilanjutkan pada tahun 2017 dilakukan penyusunan Dokumen analisa dampak lalu lintas flyover ruas Jalan Jenderal Sudirman.

Media Briefing PT Sarana Multi Infrastruktur atau PT SMI

SMI Dapat Kontrak Penugasan Pemerintah Rp 825 Miliar, Siapkan Proyek Pembangunan di IKN

Saat ini sudah ada enam calon investor IKN tertarik untuk berinvestasi di di sektor perumahan dan sektor pendidikan.

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024