BPN: Jokowi Kehilangan Sisi Kesopanan

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) bergegas seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA - Juru Bicara Badan Pemennagan Nasional Prabowo-Sandiaga, M. Kholid, menilai pernyataan Jokowi yang menyinggung soal lahan Prabowo dalam debat capres dianggap sebagai serangan terhadap pribadi atau personal attack. Meski begitu, ia mengklaim jawaban Prabowo justru malah menuai simpati.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Alhamdulillah Pak Prabowo mampu menjelaskan tudingan Pak Jokowi dengan baik. Serangan Pak Jokowi yang ingin menjatuhkan Pak Prabowo justru menuai simpatik dari publik ke Pak Prabowo," kata Kholid saat dihubungi, Senin, 18 Februari 2019.

Menurutnya, persoalan tanah selain terlalu menyerang personal, juga menjadi urusan Prabowo sebagai seorang pengusaha. Atas pernyataan itu, Jokowi dianggap kehilangan sisi kesantunannya.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Tampak sekali Pak Jokowi kehilangan sisi kesantunan dan kesopanannya. Pak Jokowi tampil agresif menyerang kehidupan pribadi Pak Prabowo," kata Kholid.

Ia menambahkan seharusnya dalam debat capres yang disampaikan adu gagasan. Tak seharusnya malah menyinggung ranah pribadi.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Harusnya debat uji gagasan, kebijakan dan program. Bukan masuk ke ranah privat seseorang," kata Kholid.

Sebelumnya, pada sesi pertanyaan soal reformasi agraria pada debat capres kedua, Jokowi justru mengungkap bahwa kompetitornya Prabowo Subianto memiliki lahan luas di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.

"Saya tahu Pak Prabowo punya lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur, sebesar 220 ribu hektar, di Aceh Tengah 120 ribu hektar," kata Jokowi dalam debat capres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Februari 2019.

Jokowi menyampaikan bahwa pembagian-pembagian seperti itu tidak dilakukan masa pemerintahannya. Dia hanya membagikan tanah sebesar 2,6 juta hektare kepada rakyat agar produktif.

"Kita tidak memberikan yang gede-gede," kata Jokowi.

Prabowo lantas membenarkan bahwa dirinya memang menguasai ratusan ribu hektare tersebut. Lahan tersebut digunakan untuk usaha.

"Saya minta izin, tadi katanya saya kuasai ratusan ribu hektar tanah di beberapa tempat, itu benar," kata Prabowo di akhir debat.

Prabowo menjelaskan, status lahan tersebut adalah HGU atau Hak Guna Usaha. Prabowo mempersilakan apabila negara mengambil lahan tersebut untuk keperluan rakyat.

"Itu adalah HGU, itu adalah milik negara. Jadi tiap-tiap saat kapanpun, negara bisa ambil kembali, dan untuk negara saya rela mengembalikan itu semua," ujarnya.

Prabowo mengatakan, dia memang mengelola lahan tersebut. Bahkan daripada dikelola oleh perusahaan asing, maka ia memilih untuk mengelolanya.

"Daripada jatuh ke orang asing lebih baik saya yang kelola," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya