Habib Rizieq Minta Pilpres yang Jujur, Setop Kecurangan

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Suianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso menemui Imam Besar Front Pembela Islam atau FPI, Habib Rizieq Shihab di Mekah, beberapa hari lalu.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

Dalam pertemuan tersebut, Habib Rizieq meminta Djoko perjuangkan kemenangan Prabowo-Sandi.

Selain itu, Habib Rizieq bicara terkait, agar perhelatan Pemilu 2019 yang terdapat rangkaian pilpres bisa digelar secara jujur dan adil.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

"Habib Rizieq menekankan, agar proses pemilu mutlak harus dilaksanakan secara jujur dan adil, tidak boleh ada kecurangan," kata Juru Bicara FPI, Munarman, saat dikonfirmasi VIVA, Minggu malam, 10 Maret 2019.

Munarman yang mengetahui pertemuan itu menambahkan, Habib Rizieq meminta agar aparatur negara netral. Jabatan, serta fasilitas negara jangan digunakan untuk mendukung kepentingan politik.

Habib Rizieq Menikah Lagi karena Diminta Ketujuh Anaknya

"Tidak boleh, aparatur negara berpihak pada salah satu kubu paslon. Aparatur negara wajib netral, haram hukumnya menggunakan pangkat dan jabatan, serta fasilitas negara untuk mendukung paslon," tuturnya.

Dia melanjutkan pesan Habib Rizieq, agar proses Pilpres bisa jujur, karena saat ini sudah terlihat tanda-tanda kecurangan yang harus dihentikan.

Beberapa dugaan kecurangan yang dimaksud Habib Rizieq, seperti penggelembungan daftar pemilih tetap (DPT) seperti masuknya orang gangguan jiwa tidak tepat. Lalu, masuknya warga negara asing (WNA) ke dalam DPT.

"Tanda-tanda kecurangan sudah mulai nampak, dengan indikasi masuknya WNA sebagai pemilih dalam DPT, seperti yang terjadi banyak tempat. Itu baru yang terungkap, mestinya disisir ulang DPT tersebut yang potensial adanya WNA dalam DPT," ujarnya.

Kemudian, pesan lain Habib Rizieq, terkait pihak yang menjadi wasit dalam pesta demokrasi Pilpres 2019. Aparatur negara ada yang berpihak menjadi juru kampanye pasangan petahana nomor urut 01.

"Sehingga, tidak ada lagi wasit dalam permainan ini. Wasitnya sudah berperan sebagai pemain," tutur Munarman.

Lanjutnya, kata dia, bila Habib Rizeq juga mengimbau, agar umat Islam memastikan dirinya terdaftar dalam DPT. Ia mengingatkan, agar jangan sampai justru NIK dan DPT umat Islam digunakan WNA.

Pesan lain, yaitu agar semua anggota dan simpatisan FPI dan Alumni 212 segera mendaftarkan diri melalui registrasi online dengan menjadi relawan dan pemilih aktif untuk Prabowo-Sandi.

"Habib Rizieq juga mengimbau, agar semua elemen umat Islam agar menjadi pemantau aktif di TPS masing masing untuk meminimalisir kecurangan," ujar Munarman. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya