- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA - Politisi Demokrat, Andi Arief mengaku tak masalah Demokrat disebut partai abu-abu. Meski begitu, ia mempertanyakan apa yang Gerindra lakukan saat korban berjatuhan saat aksi unjuk rasa 22 Mei 2019.
"Menurut admin @Gerindra, Demokrat partai abu-abu. Saya mau tanya apa yg partai anda lakukan di saat korban berjatuhan, luka bertaburan antara pk 23.00 sampai 09.00 (21 Mei - 22 Mei). Mohon jelaskan pada rakyat," cuit Andi melalui akun twitternya @AndiArief__, Jumat 24 Mei 2019.
Ia menambahkan setidaknya Demokrat tak pernah sedikit pun membuat rakyat susah. Bahkan mengakibatkan rakyat berkorban nyawa.
"Biarlah Partai Demokrat dituduh abu-abu, namun Partai kami tidak pernah sedikit pun berkeinginan membuat rakyat susah bahkan menjadi korban baik nyawa dan harta -apalagi tawur dengan bangsa sendiri," cuit Andi.
Ia menyebutkan dalam peristiwa penyerbuan 27 Juli 1996, salah satu yang timbulkan korban jiwa karena figur dan pimpinan tempat rakyat menyandar tak berupaya mencegah dengan turun ke jalan Diponegoro. Ia menilai mungkin ini juga terjadi di malam berdarah 21-22 Mei 2019. Figur dan pemimpin tidak mencegah.
"Karena Partai Demokrat tidak ingin membohongi rakyat, Karena Partai Demokrat tidak mau mengorbankan rakyat, Kami tidak kecewa dibilang abu-abu," cuit Andi.
Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas
Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.
