Prabowo Dituding Biarkan Chaos 22 Mei, Fadli Zon: Fitnah Kejam

Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVA/Lilis Khalisotussurur

VIVA – Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menanggapi tudingan tentang calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto membiarkan chaos terjadi pada 22 Mei 2019. 

Organisasi Liga Muslim Dunia Ucapkan Selamat ke Prabowo: Semoga RI Makin Maju

Menurut Fadli, tudingan itu fitnah kejam. "Berkali-kali imbauannya sudah sangat jelas ya, jadi fitnahlah itu (Prabowo biarkan chaos) ya. Fitnah yang kejam," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2019.

Ia memastikan tak ada 'orang' Prabowo yang terlibat dalam kerusuhan 22 Mei 2019. Mereka yang menuding dianggap hanya mencari 'kambing hitam'.

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

"Ini kan mereka mau cari-cari kambing hitam. Siapa coba yang merusuh. Makanya lakukan investigasi, yang dilakukan tim independen yang namanya tim pencari fakta atau tim gabungan pencari fakta. Ini masa versi pemerintah main tuduh," kata Fadli.

Ia mengaku menjadi saksi demonstran yang datang atas keinginan sendiri. Para pendemo merasa suara mereka dicurangi sehingga bukan urusan suara Prabowo tapi suara rakyat.

Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!

"Kemudian mereka datang ke sini tanpa instruksi. Justru kami yang ikut mengimbau ini dilancarkan dengan damai, dengan konstitusional," ujarnya. 

Dia menambahkan, "Bahkan saya tanggal 22 itu saya mengiring mereka untuk membubarkan karena ya rawan gitu ya sesuai dengan apa jam yang sudah berlaku ya selesai."

Menurut dia, saat ini yang harus dicari pelaku tewasnya 8 orang dalam kerusuhan tersebut. Sebab korban dan keluarga korban menderita karena hal ini. Karena itu harus dicek siapa yang mengeluarkan peluru tajam, peluru karet, lempar batu, dan lempar petasan.

"Semua ada video lalu dirangkum jadi mozaik sehingga jadi informasi utuh dan jangan pemerintah yang umumkan, siapa yang mau percaya. Pemerintah kan pihak yang ada kaitannya sehingga perlu tim independen. Karena lucu pihak terkait lalu umumkan sepihak. Di Orba aja enggak kayak gitu," kata Fadli.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya