TKN Pastikan Jokowi dan Prabowo Tak Bertemu di Thailand

Jokowi dan Prabowo usai Debat Pilpres 2019 (Photo/Viva.co.id)
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani menanggapi kabar adanya pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo di Thailand pada 22 Juni 2019. Ia mengatakan mereka berdua tak bertemu di sana.

Tim Hukum Prabowo Sebut Amicus Curiae MK Bentuk Intervensi Peradilan

"Yang saya dapat infonya adalah Pak Prabowo memang ada di sana, tapi tidak bertemu. Karena jadwal Pak Jokowi kan juga padat di situ. Jadi tidak bertemu," kata Arsul di gedung DPR, Jakarta, Jumat 28 Juni 2019.

Ia menambahkan, kalaupun ada komunikasi antara orang dekat Prabowo atau Prabowo maka kemungkinan tersebut ada. Sebab selama ini memang banyak komunikasi. 

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

"Dilihat saja kira-kira siapa yang ikut dalam rombongannya Pak Jokowi kemarin. Saya enggak tahu malah. Saya enggak tahu anggota rombongan Pak Jokowi, siapa saya enggak tahu," kata Arsul. 

Saat ditanya kemungkinan Kepala BIN Budi Gunawan yang diutus, ia mengatakan Budi tak ikut ke Bangkok. Sebab tak hanya anggota kabinet, tapi sesama anggota DPR lintas fraksi juga saling berkomunikasi. 

Anwar Usman Tidak Bakal Tangani Sengketa Pileg yang Melibatkan PSI

"Saya dengan pak Dasco, kaya begitu kan. Kemudian kan tentu misalnya Pak Prabowo itu punya pesan atau punya perspektif apa begitu kan disampaikannya kan enggak hanya pada satu orang, mungkin pada berapa orang. Orang ini dengan ini, ini dengan ini. Nyambung gitu lah," kata Arsul.

Ia menambahkan memang sudah ada komunikasi agar persiapan dan selama proses persidangan di MK terkendali. Kalau ada pertemuan juga karena ada kedekatan dengan orang di koalisi Prabowo. 

"Misalnya Pak Luhut punya juga kedekatan dengan orang yang ada di tempatnya Pak Prabowo. Kemudian misalnya Pak Moeldoko juga punya. Pak BG juga punya," kata Arsul.

Ia mengatakan pertemuan antara koalisi lebih seperti spontanitas saja. Kalaupun Luhut Binsar Pandjaitan diminta bertemu Prabowo, hal itu lebih pada inisiatif berkomunikasi.

"Di tempatnya Pak Prabowo banyak orang yang backgroundnya intelijen juga. Jadi kalau pak Jokowi assign orang, rasanya enggak. Sebab dilihat dari logika bahwa yang berkomunikasi itu banyak, artinya ya semua aja lah. Semua yg ada di pemerintahan bisa. Kita saja pengen kok, sudah lah, sudah capek berseteru terus gitu," Arsul.

Ia menambahkan Jokowi dan Prabowo sangat mungkin bertemu. "Mudah-mudahan kita doakan," kata Arsul. [mus]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya