SBY Dianggap Gagal, Kader Demokrat Desak Gelar Kongres Luar Biasa

Deklarator Partai Demokrat desak Kongres Luar Biasa.
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA –  Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator DPP Partai Demokrat mengungkap, bobrok Susilo Bambang Yudhoyono dalam memimpin partai tersebut. Karena itu, mereka menyatakan sikap agar kongres dipercepat atau kongres luar biasa.

Demokrat Lawan Keluarga Ratu Atut di Pilkada Banten

Deklarator Partai Demokrat, Subur Sembiring menjelaskan, SBY telah gagal selama menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam dua periode pemilu tahun 2014 dan 2019. Selain itu, hasil kerja SBY periode pertama gagal dari 20,40 persen menjadi 10,19 persen atau suara hilang 50,05 persen. Mereka menyebutnya, SBY tinggal kelas yang pertama.

"Hasil kerja SBY periode kedua, gagal lagi menjadi 7,77 persen atau suara hilang 61,91 persen. (tinggal kelas yang kedua)," kata Subur kepada media di Jalan TB Simatupang Nomor 9, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Selasa 2 Juli 2019.

Demokrat Ungkap Kejanggalan Pembahasan RUU HIP sejak Awal

Subur menuturkan, SBY juga disebut tidak menjalankan manajemen dengan baik. Sedikitnya, ada lima pelanggaran yang dilakukan SBY dalam manajemen partai.

"Melanggar AD-ART hasil kongres Bali 2013, melanggar AD-ART hasil kongres Surabaya 2010, menjadikan Partai Demokrat menjadi partai dinasti. Tidak menjalankan norma-norma kepemimpinan partai, membohongi pendiri, dan deklarator, juga seluruh kader Partai Demokrat atas sejarah berdirinya Partai Demokrat. Sehingga, menjadikan partai tokoh untuk dirinya sendiri (Partai Demokrat, Partai SBY)," ungkapnya.

Pilkada 2020, Demokrat dan Golkar Sepakat Usung 33 Paslon

Atas dasar itu, kata Subur, para pendiri dan deklarator menginginkan beberapa hal. Pertama, DPP harus melaksanakan Kongres dipercepat selambat-lambatnya September 2019, agar Partai Demokrat dapat diselamatkan untuk bisa besar kembali. 

"Mempersilakan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) maju sebagai calon ketua Umum Partai Demokrat dan terbuka untuk calon ketua umum yang lain dari internal atau eksternal," ucapnya.

"Mengembalikan struktur organisasi Partai Demokrat sebagaimana mestinya dan tidak merangkap-rangkap jabatan, guna memastikan kebesaran Partai Demokrat. Menempatkan SBY sebagai calon tunggal sebagai Ketua Dewan Pembina Partai. Pemilihan ketua umum dan sekretaris jenderal merupakan satu paket, menyempurnakan dan menyelaraskan AD ART yang baru dalam kongres," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya