- VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)
VIVA – Gubernur Jawa Bara, Ridwan Kamil masuk dalam radar Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA dalam 15 nama yang masuk di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menyikapi hal tersebut, pria yang akrab disapa Emil ini menilai hari ini masih terlalu dini untuk membahas Pilpres 2024. Ia menyatakan masih memprioritaskan tugas sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Ini masih 2019, sudah ngomongin 2024, menurut saya terlalu jauh. Saya masih gubernur, belum punya pengalaman mendalam untuk mengurusi multidimensi," kata Ridwan Kamil di Bandung Jawa Barat, Rabu 3 Juli 2019.
Menurut Emil, tugas terdekat yaitu membenahi daerah pada sektor perbatasan. "Saya fokus sebagai gubernur Jawa Barat, membawa kemajuan, perubahan, saya akan membahas program di daerah perbatasan. Ini komitmen kita, karena di perbatasan itu budayanya sama. Jadi koordinasi kewilayahan banyak saya lakukan," katanya.
Selain perbatasan, kerjasama dengan provinsi lain untuk mengembangkan pariwisata Jawa Barat menjadi prioritas. "Nanti akan ke Jawa Timur, saya posting dengan Bu Khofifah terkait potensi pariwisata. Banyuwangi kan paling bagus," imbuhnya.
Meski kontestasi pemilihan presiden 2019 baru saja selesai, namun gambaran calon presiden untuk 2024 sudah mulai disorot. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA sudah memprediksi 15 tokoh yang masuk dalam radar mereka.
Peneliti LSI, Rully Akbar menjelaskan, dari 15 nama yang masuk dalam radar LSI, empat diantaranya dari kepala daerah. Rully menjelaskan, LSI mendapatkan tokoh-tokoh tersebut berdasarkan tiga kriteria, yaitu berdasarkan pimpinan pemerintah daerah, partai politik, hingga jenjang jabatan di pemerintahan.
15 Tokoh yang didapat dari tiga kategori tersebut dengan tingkat pengenalan di tengah masyarakat di atas angka 25 persen. Untuk kategori pimpinan pemerintah daerah, LSI memprediksi beberapa nama yaitu Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Khofifah Indar Parawansa.
Dari kategori partai politik, ada Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono, Puan Maharani, dan Muhaimin Iskandar.
