Usai 40 Hari Wafatnya Ani Yudhoyono, SBY akan Mulai Bicara Politik

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

VIVA – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhyono (SBY), akan mulai bicara politik pasca 40 hari wafatnya sang istri, Ani Yudhoyono. Hal ini diucapkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan. 

Ogah Jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Ganjar: Berada di Luar Jauh Lebih Baik

Meskipun sudah mulai membicarakan politik, namun Hinca mengatakan bahwa pembicaraan politik masih sebatas internal di dalam Partai Demokrat.

Selama Ani Yudhoyono menjalani pengobatan di Singapura hingga meninggal dunia, SBY memang menyatakan berhenti sejenak membahas politik.

Hasto PDIP Tak Masalah Jika Megawati dan Prabowo Bertemu

"Saya sampaikan teman-teman besok Pak SBY sudah mulai bisa berdiskusi dengan kami internal. Besok ada Ketua-ketua DPD dan Sekretaris se-Indonesia yang memang juga hadir malam hari ini, besok kami lanjutkan di hari ini untuk memulai mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan partai," kata Hinca di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 10 Juli 2019.

Terkait apakah pembicaraan politik di internal membicarakan arah partai usai Pilpres 2019, Hinca belum dapat memastikan. Sebab, sejak Februari hingga saat ini tidak komunikasi secara langsung antara SBY dengan internal partai.

Gerakan Mahasiswa Independen Solo Raya Ajak Masyarakat Jaga Kerukunan dan Persatuan Pasca-Pemilu

Hinca belum bisa menjelaskan pembahasan dengan SBY secara internal itu apakah terkait arah Demokrat pasca-pilpres atau bukan. Yang jelas, lanjut Hinca, diskusi dengan SBY hanya mengenai internal Demokrat.

"Kita lihat besok. Ini juga baru kesempatan pertama kali Pak SBY bicara dan tentu bicaranya ke dalam dulu, ke kami dulu, kepada seluruh ketua-ketua DPD di seluruh Indonesia untuk memberikan arahan, petunjuk, dan penjelasan," ujarnya.

"Sebab sejak tanggal 2 Februari sampai per hari ini tidak ada komunikasi yang intens secara langsung karena memang Pak SBY secara fisik mendampingi Ibu Ani sampai tanggal 1 Juni di Singapura." 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya