Gara-gara Ucapan JK, Golkar dan Nasdem Merasa Dapat Angin Segar

Wakil Ketua Fraksi Nasdem Johnny G. Plate.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lilis Khalis

VIVA – Sejumlah partai koalisi yang mengusung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin seperti merasa diterpa angin segar. Usulan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla agar pembagian jatah menteri berdasarkan asas proporsional ditanggapi positif.

Sekjen Partai Nasdem, Johnny G. Plate, mengatakan, pernyataan JK terbilang ideal karena membagi kursi para pembantu Presiden dihitung berdasarkan raihan kursi dan aspek lainnya. 

"Tapi ada hal-hal lain juga yang disampaikan Pak JK. Misalnya representasi wilayah, representasi kelompok dan seterusnya. Saya kira yang disampaikan sebagai politisi senior, sebagai tokoh nasional dan juga senior," kata Johnny di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Jumat 12 Juli 2019. 

Johnny mengatakan, usul dari berbagai kalangan akan menjadi bahan pertimbangan bagi Jokowi yang punya hak prerogatif untuk memilih langsung anak buahnya. Pertimbangan memilih akan lebih banyak opsi yang datang dari kalangan partai, profesional, dan kelompok masyarakat. 

Selanjutnya, kata dia, Presiden lah menentukan siapa-siapa yang layak membantunya mengisi kementerian. 

"Nah untuk menentukan tiga hal itu, struktur kabinet, nomenklatur kabinet dan anggota kabinet itu betul-betul diskresi Presiden," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, mengatakan, pemilihan menteri juga perlu dilirik perihal kompetensi dan integritas. 

Di sisi lain, ia pun sepakat saran dari JK yang mantan ketua umum partai beringin, supaya porsi menteri dibagi sesuai perolehan masing-masing kursi partai di parlemen. 

Mardiono Hadiri Halal Bihalal Golkar, Sinyal Gabung Koalisi Pemerintah?

"Saya kira pernyataan Pak JK patut menjadi pertimbangan," ucapnya.

Menko Perekonomian sekaligus Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto.

Soal Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Airlangga Sebut Bakal Bahas di Internal KIM

Plt Ketum PPP menyebutkan, belum ada pembicaraan di dalam internal partai yang membahas soal bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024