Kelakar Jusuf Kalla, Selalu Kalah di Pilpres Saat Didukung Golkar

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • VIVA/ Reza Fajri.

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla, akan segera meninggalkan posisinya sebagai wakil presiden pada bulan Oktober 2019 ini. Selain mengenang saat berlaga dalam pemilu, JK juga mengenang masa-masa keaktifannya di Partai Golkar pada tahun-tahun sebelumnya.

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

"Saya teringat 15-10 tahun yang lalu di Golkar. Dan tentu kenangan itu sangat bermanfaat untuk kehidupan saya ke depan partai ini," kata JK di Jakarta Pusat, Rabu 31 Juli 2019.

Meskipun demikian, JK sempat melontarkan candaan bahwa dirinya pernah kalah di ajang Pemilihan Presiden dan Wapres saat didukung oleh Partai Golkar. Pada 2004, dia dan Susilo Bambang Yudhoyono menang tanpa dukungan Partai Golkar.

Otto Hasibuan Sebut Gugatan Sengketa Pilpres Anies dan Ganjar Sebuah Kemunduran

Kemudian pada saat maju dengan Wiranto pada 2009, dia mendapat dukungan dari Partai Golkar, tapi malah kalah. Lalu saat tidak didukung Golkar di 2014, dia dan Joko Widodo justru meraih kemenangan.

"Saya Wapres pertama tanpa partai (di 2004). Begitu ikut kedua kalinya untuk presiden (2009), didukung Golkar, kalah. Maju lagi jadi wapres tanpa partai lagi, menang lagi," ujar JK sambil tertawa.

KPU Sebut Gugatan Ganjar-Mahfud yang Singgung Jokowi Salah Sasaran

JK menekankan perlunya upaya kerja keras di Partai Golkar untuk bisa meraih hasil lebih baik di kontestasi politik ke depan. Dia menyebut Partai Golkar harus mempunyai sistem yang demokratis di internalnya.

"Kalau Golkar tidak mempunyai sistem yang demokrasi untuk mencapai tujuannya, tentu sulit mencapai tujuan," kata JK.

Koordinator Nasional Relawan Indonesia Bersatu Lisman Hasibuan

Pilkada Serentak 2024 Diusulkan Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya

Pilkada serentak 2024 yakni pemilihan gubernur, bupati dan wali kota sesuai jadwal akan digelar November 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024