- VIVA/Agus Rahmat
VIVA - Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach Sanur, Denpasar. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah petinggi partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang merupakan rivalnya pada pilpres lalu.
Kehadiran Prabowo mengisyaratkan jika partai berlambang Garuda Emas itu akan bergabung dengan koalisi, termasuk mendapatkan jatah menteri. Saat ditanya mengenai kemungkinan hal tersebut, Jokowi tak secara tegas menjawabnya.
Namun, ia juga seakan memberi isyarat jika bisa saja Gerindra yang pada kongres tadi diwakili oleh Prabowo akan bergabung dalam pemerintahannya.
“Jumlah menteri 34. (Berapa jatah PDIP?) Belum, ketemu saja belum. (Prabowo hadir di kongres akan masuk koalisi?) Belum, kita belum ketemu dengan koalisi partai. Kita belum ketemu. Kalau ketemu kita akan bicara mengenai tambahan koalisi, misalnya,” kata Jokowi usai menghadiri Kongres V PDIP, Kamis 8 Agustus 2019.
Jokowi belum bisa memastikan kapan koalisi partai yang mengusungnya akan menggelar pertemuan untuk membicarakan jatah menteri. “Belum,” katanya.
Hanya saja, soal kemungkinan bergabungnya Gerindra, Jokowi memberi sinyal positif. “Semuanya serbamungkin dalam politik itu. Tapi tidak dalam waktu dekat ini, karena kita belum ketemu dengan ketua koalisi. Ya, semuanya ada hitungan, kalkulasi, kajian, disesuaikan kepentingan bangsa dan negara. Kalau baik kenapa tidak,” ujarnya.
Yuddy: Sikap Prabowo Tunjukkan Kepekaan atas Kondisi Geopolitik
Menpan RB periode 2014-2016 itu pun menilai, bahwa ada arahan dari Prabowo Subianto yang meminta agar para pendukungnya membatalkan aksi turun ke jalan di depan gedung MK
