Di Kongres, Mega Singgung PDIP yang Sering Dikibuli

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Sumber :
  • VIVA/ Eduward Ambarita.

VIVA - Megawati Soekarnoputri sempat menyentil petinggi partai koalisi saat berpidato pada forum Kongres V PDI Perjuangan. Ia berkisah tentang rencana menjegal partainya usai pelaksanaan Pemilu 2014 lalu dalam sekejap mengubah Undang Undang MPR, DPR, DPD, DPRD (UU MD3).

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Saat itu, sebagai partai pemenang pemilu, aturan diubah dan PDIP gagal menempatkan kadernya sebagai Ketua DPR. Di depan para ketua umum dan petinggi partai yang hadir, Megawati menyinggung Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar.

"Pak Airlangga, jangan mblenjani loh. MD3 loh," kata Megawati disambut tawa semua peserta kongres dan undangan di Kongres V PDI Perjuangan, Sanur, Bali, Kamis 8 Agustus 2019.

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

Megawati pun kemudian, bercerita tentang Puan Maharani, putri kandungnya, yang saat ini meriah suara terbanyak di parlemen.

Saat ikut berkampanye bersama Puan dalam berbagai kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu ialah pengampu atau diartikan orang yang dipercaya memimpin pemenangan di Jawa Tengah. Memimpin pemenangan pilkada dan pemilihan legislatif, suara Puan pun sebelumnya atau dua kali pemilihan secara berturut-turut terbesar secara nasional.

Andri Arief Kritisi Luhut soal Pendukung Demokrat Minta Pemilu Ditunda

"Mesti ya dapat suaranya 500 ribu. Akhirnya menang deh dia," kata Megawati.

Dalam kesempatan itu, Megawati pun melanjutkan guyonnya terkait hak partainya sebagai partai pemenang pemilu. Kini UU MD3 telah direvisi kembali dan mengembalikan aturan kursi Ketua DPR dipilih secara proporsional. Ketika berbicara, Puan berada satu baris dengan para menteri yang hadir dalam Kongres.

"Dilihat ini sama anak-anakku. Zaman dulu kita dikibuli terus loh. Untung Bu Mega lapang dada," kata Megawati lagi disambut tawa.

Megawati mengatakan juga bahwa kemenangan pemilu di tahun 1999 hampir persis dengan Pemilu 2014. Pada saat itu, partai berlogo banteng tersebut memenangi pemilu dan seharusnya berhak atas kursi presiden. Namun impian itu gagal lewat sidang umum istimewa MPR.

Kejadian itu, kata Megawati, tak bisa dilupakannya. Bahkan ia menyebut bahwa peristiwa politik di Indonesia sulit ditebak.

"Kesabaran revolusioner. Hadiahnya sekarang dua kali menang pemilu. Mau tidak menang tiga kali?" kata Megawati kepada ribuan kadernya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya