- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA – Politikus Demokrat Andi Arief kembali mencuit yang disertai video tentang pernyataan ancaman politikus PDIP Henry Yosodiningrat yang akan menggebukinya. Dalam video itu, Henry merespons cuitan Andi Arief yang menyebutnya sebagai preman.
Cuitan sebelumnya, Andi membela pengamat politik Rocky Gerung yang dipolisikan Henry Yoso ke Bareskrim gara-gara menyinggung Presiden Jokowi soal pemahaman Pancasila.
Cuitan itu juga menyinggung faksi PDIP yang berkuasa saat ini adalah faksi otot bukan otak. Maka itu, Henry yang dianggapnya preman mempolisikan Rocky.
Nah, Andi mencuit kembali karena adanya ancaman Henry Yoso yang akan menggebukinya. Ia bilang menanti kedatangan Henry di kediaman rumahnya dan tak akan melapor polisi.
"Saya tidak ahli baku hantam, tapi saya menanti kedatangan Henriyosodiningrat yang mengancam akan menggebuk saya di depan anak istri. Kabarkan saja jam berapa. Saya tunggu. Saya tidak akan lapor polisi," demikian cuitan Andi dikutip dari akun Twitternya, AndiArief_, Selasa, 10 Desember 2019.
Di video yang diunggah Andi berisi pernyataan Henry Yosodiningrat. Dalam video itu, Henry bicara di depan sejumlah orang. Di belakangnya terpampang spanduk acara berlogo Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan tulisan 'Silaturahmi Wakil Ketua MPR Bapak Zulkifli Hasan dengan Forum Komunikasi Persaudaraan Lampung Perantauan (FK-PLP)'. Spanduk itu bertulis Jakarta, 9 Desember 2019.
Untuk diketahui, Zulkifli Hasan merupakan Anggota DPR serta Wakil Ketua MPR asal Lampung. Pernyataan Henry dalam video itu menyayangkan cuitan Andi Arief yang menyebutnya preman dan menyinggung faksi PDIP.
Andi dalam video itu disebut Henry sebagai putra daerah Lampung. Wakil Sekjen Demokrat itu memang politikus asal Lampung.
"Saya sayangkan lagi putra daerah Lampung mencuit dalam Twitternya mengatakan politisi PDIP sekarang faksi otot meninggalkan faksi otak sehat. Makanya preman seperti Henry Yosodiningrat. Astafirullahalazim. Saya sempat istigfar. Gue samperin ke rumahnya, gue gebukin di depan anak bininya," demikian bunyi pernyataan Henry Yoso dalam video itu.
Terkait hal ini, VIVAnews coba meminta klarifikasi langsung dari Henry Yoso. Namun, pesan lewat aplikasi WhatsApp dan pesan singkat via SMS belum dijawab. Begitupun telepon langsung ke ponsel Henry Yoso belum direspons.
2017/12/one-fine-day-in-kyoto-fushimi-inari.html
