PBNU Tagih Janji Kredit Murah Rp1,5 Triliun, Sri Mulyani Merespons

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akhirnya angkat bicara terkait pernyataan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menagih janjinya memberikan kredit murah senilai Rp1,5 triliun. Janji tersebut diklaim tercantum dalam nota kesepahaman antara Kementerian Keuangan dengan PBNU namun belum terealisasi.

Sri Mulyani Pede Inflasi Melandai di Kuartal-II 2024 Seiring Turunnya Harga Beras

Sri mengatakan, nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tersebut tak hanya dilakukan Kementerian Keuangan dengan PBNU semata. Namun, juga dengan organisasi masyarakat (ormas) lainnya. 

MoU telah dilakukan sejak 2017 dan dikatakannya dana kredit murah yang ditagihkan juga telah disalurkan.

BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun

"Di dalam desainnya, kami membuat MoU dengan NU dan ormas lainnya di dalam APBN 2017. Operasionalisasi dari anggaran Rp1,5 triliun itu adalah dengan menyalurkan kredit ultramikro melalui beberapa lembaga," kata dia di kantornya, Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019.

Menurut Sri, Kementerian Keuangan tidak mungkin memberikan secara langsung dana yang dikelola pusat instansi pemerintah kepada masyarakat individual. Karena itu, dilakukan melalui beberapa agen penyalur, seperti PT Bahana Artha Ventura (BAV) dan PT Permodalan Nasional Madani (PMN).

Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun

"Kami juga bekerja sama dengan institusi yang memang membimbing dan memberikan dukungan kepada masyarakat yang merupakan peminjam ultramikro, seperti di PBNU itu Koperasi Sidogiri, ada lima koperasi yang sudah menerima Rp211 miliar," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, sebelumnya menagih janji Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memberikan kredit murah senilai Rp1,5 triliun. Menurut Said, NU kesulitan menjalankan program-program yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat karena tak kunjung mendapat bantuan dari pemerintah.

"Pernah kami MoU dengan Menteri Sri Mulyani katanya akan menggelontorkan kredit murah Rp1,5 triliun. Ila hadza yaum, sampai hari ini, satu peser pun belum terlaksana. Ini biar tahu Anda semua seperti apa pemerintah ini," katanya saat berpidato dalam video yang beredar, Kamis, 26 Desember 2019.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya