100 Hari Jokowi-Maruf, Ketum PBNU: Yang Menonjol Natuna, Jiwasraya

Ketua Umum PBNU, Kiai Haji Said Aqil Siradj
Sumber :
  • VIVAnews / Syaefullah

VIVAnews - Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin telah bekerja selama 100 hari sejak mereka dilantik sebagai pemimpin negara pada 20 Oktober 2019 lalu.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

Namun, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), Said Aqil Siradj menilai, selama 100 hari ini pemerintahan Jokowi-Maruf ini belum ada kinerja yang terlihat menonjol di publik.

Baca juga: Fadli Zon Gelar Polling, 100 Hari Jokowi-Ma'ruf Ekonomi Memburuk

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

Menurutnya, yang tampak di permukaan publik hanya kasus dugaan korupsi Jiwasraya dan kasus masalah kapal China yang masuk wilayah perairan Indonesia di Natuna.

"Belum ada yang menonjol itu ya. Yang menonjol cuma Natuna, Jiwasraya yang menonjol," kata Said Aqil dalam acara Sosial Media NU Gathering di kantor PBNU Jakarta Pusat, Rabu 29 Januari 2020.

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini menilai bahwa kinerja pemerintah Presiden Jokowi ini masih belum terlihat. Sebab, masih banyak problem, salah satunya masalah BPJS Kesehatan.

"Ya kalau saya sederhanalah, dengan BPJS inilah, kesehatanlah. Jadi, kebutuhan rakyat itu kan pendidikan, kesehatan, ekonomi, kan soal ekonomi yang diputuskan oleh PBNU soal program-program mikro itu ternyata prising-nya masih mahal," kata Helmy.

Masalah ketimpangan BPJS ini, maka perlu pemerintah turun tangan mencari solusi terbaik untuk masyarakat secara Indonesia.

"Mari duduk bersamalah untuk menguatkan regulasi-regulasi yang bersifat membugarkan rakyat kecil," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya