SBY: Terlalu Sombong Jika Ada Pihak yang Merasa Bisa Bekerja Sendiri

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumber :
  • VIVAnews/ Anwar Sadat.

VIVAnews - Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, turut menyoroti permasalahan global yang timbul karena adanya virus corona yang terjadi saat ini. Menurut SBY, dampak permasalahan itu pasti juga dirasakan oleh Indonesia, dan SBY pun memberikan tiga hal yang harus dilakukan oleh Indonesia menghadapi permasalahan global ini.

Prabowo Kenang Kebersamaan dengan SBY di Akmil, Sempat Digembleng Sarwo Edhie

"Saudara-saudara, semua permasalahan global tersebut pasti berdampak pada Indonesia. Tugas besar Indonesia 5 tahun mendatang menurut saya ada tiga," kata SBY dalam pidatonya pada Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. Minggu, 15 Maret 2020.

"Pertama, bagaimana mengatasi dampak dari permasalahan dunia yang baru itu. Kedua, bagaimana mengatasi permasalahan internal kita, utamanya di bidang ekonomi. Sedangkan ketiga, bagaimana mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan lebih makmur di tahun 2024 mendatang, sesuai janji-janji kampanye dalam Pemilu 2019 yang lalu," lanjut SBY lagi.

SBY Minta Prabowo Perbaki Sistem Pemilu: Politik Uang Makin Menjadi, Lampaui Batas Kewajaran!

Saat ini, kata SBY, seluruh elemen bangsa Indonesia harus bekerja sama, mulai dari pemerintah hingga ke masyarakat. Dibutuhkan juga kecerdasan seorang pemimpin dalam menjaga Indonesia agar mampu bertahan dalam situasi yang sulit seperti sekarang ini.

"Menurut pandangan saya, tak ada jalan pintas dan tak ada pula resep ajaib bagi Indonesia. Tiga tugas besar tersebut bisa dilaksanakan jika bangsa ini makin bersatu, membangun kebersamaan, berpikir cerdas dan bekerja keras, di bawah kepemimpinan dan direction pemimpin nasional kita," ujar SBY.

Prabowo Bakal Pajang Lukisan dari SBY di Istana Presiden yang Baru

Mustahil jika dalam keadaan seperti sekarang ini, masing-masing elemen bangsa bekerja secara sendiri-sendiri dan tidak bersatu. "Terlalu sombong jika ada pihak yang merasa bisa bekerja sendiri. Negarapun memerlukan dukungan rakyat. In crucial thing, unity," ujarnya.

Partai Demokrat, kata SBY, tak mungkin berdiam diri, Demokrat harus ikut menjalankan tiga tugas besar Indonesia tersebut. Meskipun Partai Demokrat bukan bagian dari koalisi, dan kader-kader utama tidak ada di dalam kabinet Presiden Jokowi, namun secara moral Demokrat merasa ikut bertanggung jawab.

Karena tidak berada dalam koalisi, Demokrat tidak bisa menyampaikannya secara langsung. Maka dari itu, parlemen dan ruang publik adalah wahana bagi partai berlambang mercy itu untuk bersuara memberikan kritik disertai solusi dan rekomendasi.

"Berdiam diri, apatis dan membiarkan permasalahan yang ada di negeri ini, bukanlah sikap dan pilihan Partai Demokrat. Jika akhir-akhir ini Demokrat kerap menyampaikan pandangan, saran dan terkadang kritik, ini merupakan tanggung jawab moral dan politik Partai Demokrat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya