Redam Penularan Covid-19, Muhaimin Ajak Kader PKB Terapkan Nyepi

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) bersama Sekretaris Jenderal M Hasanuddi
Sumber :
  • PKB/Gigih

VIVA – Sudah lebih 780 kasus positif corona Covid-19 yang terjadi dari berbagai daerah di Tanah Air. Angka ini terus meningkat sejak kasus pertama diumumkan pemerintah pada Selasa, 3 Maret 2020.

Nasdem Akan Hormati Putusan MK Soal Sengketa Hasil Pilpres

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan pandangan perlunya masyarakat menjalankan praktik social distancing yang diimbau pemerintah. Salah satu imbauan terpenting dengan tak memunculkan atau jangan mendatangi acara keramaian yang berpotensi menularkan covid-19.

Dia menyarankan agar masyarakat Indonesia terutama kader PKB bisa mempraktika aktivitas Nyepi yang penuh makna. Menurutnya, aktivitas Nyepi itu seperti Catur Brata di tengah kesibukan aktivitas dunia dan kemunculan covid-19.

PKB Ngaku Tak Punya Pengalaman Oposisi: Kita Belajar Dulu

"Hari Raya Nyepi dengan Catur Brata menjadi momen spiritual, rohani dan jasmani di saat kita semua penduduk bumi dihantui virus Corona," ujar Muhaimin di Jakarta, Rabu, 25 Maret 2020.

Dia bilang dalam Catur Brata mencakup amati geni yaitu tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api. Lalu, ada amati karya yang diartikan tidak bekerja, mati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).

Tepis Isu Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Elite PKB Sebut Ada Tempat yang Lebih Mulia

Muhaimin mengibaratkan dengan menerapkan aktivitas Hari Nyepi maka masyarakat terutama kader PKB sudah menjalankan instruksi pemerintah. Ia terus mengingatkan pentingnya saat ini menjalankan imbauan untuk menjaga jarak, kurangi aktivitas di luar rumah sampai menjauhi keramaian.

"Mengajak seluruh masyarakat ikut Nyepi. Isolasi diri, jaga jarak, mari kita sama-sama berupaya memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 ini," jelas Wakil Ketua DPR itu.

Kemudian, ia mengatakan Nyepi punya tujuan penting lain dalam menjaga alam semesta. Kata dia, tak ada hiruk-pikuk kehidupan yang membawa polusi udara, kebisingan, dan aktivitas yang merusak lingkungan.

"Dengan Nyepi, kita melakukan refleksi diri, melakukan jeda, atau dalam bahasa digital semacam restart," tuturnya.

Bagi dia, berkurangnya aktivitas saat perayaan Nyepi dinilai bermanfaat dan sesuai dengan imbauan pemerintah yang tengah gencar meredam penularan covid-19. "Ayo kita Nyepi. Selamat merayakan Hari Nyepi bagi umat Hindu," ujarnya.

Angka kasus positif covid-19 terus bertambah menjadi 790 per Rabu, 25 Maret 2020. Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 58 orang serta sembuh 31 orang.

"Angka kematian setelah kita lakukan verifikasi ulang, ada data yang dobel, telah kita perbaiki, sehingga datanya adalah 55 pada hari kemarin, dan hari ini ada penambahan 3 sehingga jumlahnya jadi 58," kata Juru Bicara pemerintah penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Selasa, 24 Maret 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya