Kenang Djoko Santoso, Bamsoet: Almarhum Turut Dinginkan Pilpres 2019

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah

VIVA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo punya pengalaman tersendiri bersama almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso. Politikus yang akrab disapa Bamsoet itu punya beberapa momen kenangan.

Bamsoet Nilai Sistem Demokrasi Pemilu Langsung Perlu Dikaji Ulang karena Marak Politik Uang

Bamsoet mengatakan, almarhum yang merupakan lulusan Akademi Militer 1975 itu disebutnya mengabdi pada negara di luar institusi TNI usai pensiun dari militer. 

Salah satunya saat eks Kepala Staf TNI AD itu menjadi Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2008-2012, maupun di organisasi sosial lainnya.

Bamsoet Ingatkan AHY soal Mafia Tanah Kerap Berkolaborasi dengan Mafia Peradilan

"Saya dan almarhum, bersama Kepala BIN Budi Gunawan, pernah satu angkatan di Lemhannas KSA XIII tahun 2005. Waktu ikut, almarhum menjabat sebagai KSAD sedang Pak Budi Gunawan menjabat Karobinkar SSDM Polri," kata Bamsoet kepada wartawan, Minggu, 10 Mei 2020.

Dia mendoakan terbaik untuk mendiang Djoko yang tutup usia di bulan Ramadhan.

Airlangga Bungkam soal Rumor Dia Jadi Calon Ketua Umum Golkar Lagi

"Kepergian almarhum di bulan suci Ramadhan ini, semoga turut memudahkan dibukanya pintu surga oleh Allah SWT. Mari doakan almarhum agar diterima segala amal ibadahnya, serta diampuni segala khilafnya," ujar Bamsoet.

Selama di TNI, Bamsoet melihat almarhum sudah menunjukkan dedikasi yang tinggi dan loyalitas dalam menjaga NKRI. Kata dia, setelah pensiun tetap mengabdi pada negara.

Terkait kiprah di politik, almarhum diketahuibergabung dengan Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto.

Salah satunya saat hajatan Pilpres 2019, Djoko terlibat aktif memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan memegang posisi sebagai Ketua Tim Pemenangan.

Namun, di Pilpres 2019 dinilainya cukup tegang dan terjadi friksi yang kuat di tengah-tengah masyarakat. Menurut Bamsoet, justru figur almarhum yang punya peran mengambil posisi meredam itu.

"Justru di saat kondisi sosial politik sempat memanas, almarhum turut mendinginkan," tutur Bamsoet. 

Diketahui, Djoko meninggal karena sakit pendarahan otak sehingga stroke. Almarhum meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto pada Minggu, 10 Mei 2010.

Djoko dimakamkan secara militer di Sandiego Hills, Karawang, Jawa Barat. Sejumlah pejabat TNI sampai tokoh negara hadir dalam upacara pemakaman tersebut. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya