Tommy Soeharto Pecat Pengurus Berkarya yang Desak Gelar Munaslub

Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto (kedua kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA – Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, beserta Sekjen Berkarya, Priyo Budi Santoso dan pimpinan lainnya menggelar rapat pleno Partai Berkarya pada Rabu, 8 Juli 2020. 

DJKN Bakal Lelang Ulang Aset Tommy Soeharto yang Tak Laku-Laku Dijual, Harga Disesuaikan

Rapat pleno digelar untuk mengambil sikap terhadap adanya anggota yang tergabung dalam Presidium Penyelamat Partai Berkarya atau P3B yang ingin menyelenggarakan Munaslub Partai Berkarya pada 11 Juli mendatang.

"Rapat pleno yang dipimpin langsung ketua umum dan dipimpin sekjen, bendahara umum rapat pleno partai secara bulat ketok palu menyikapi, menyepakati, dan menyetujui untuk mengadakan tindakan organisasi terhadap apa yang menamakan dirinya Presidium Penyelamat Partai Berkarya yang akan mengadakan munaslub," kata Sekjen Berkarya, Priyo Budi Santoso saat konferensi pers usai rapat pleno.

Aset Tommy Soeharto Tak Kunjung Laku, Ketua Satgas BLBI Putar Otak

Dalam rapat tersebut dihasilkan kesepakatan agar ketua umum Berkarya memberhentikan anggota partai yang tergabung dalam P3B. Selain diberhentikan sebagai pengurus, anggota yang tergabung dalam P3B juga diberhentikan secata tetap dari keanggotaan partai.

"Keputusan dari rapat pleno yang dipimpin Ketua Umum Tommy Soeharto telah menyetujui dan memutuskan secara bulat melakukan pemberhentian sebagai pengurus DPP Partai Berkarya periode 2017-2022 serta pemberhentian tetap sebagai anggota Partai Berkarya, Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya, terhadap apa yang mengatasnamakan dirinya Presidium Penyelamat Partai Berkarya," kata Priyo

Eks Sekjen Partai Tommy Soeharto Gabung PAN setelah Lima Kali Dirayu Zulkifli Hasan

Baca: Lolos Parlemen Saja Belum, Partai Berkarya Sudah Kisruh

Dengan begitu, seluruh anggota yang telah diberhentikan dicabut haknya sebagai anggota partai. Para anggota yang dipecat juga tak lagi diizinkan untuk menggunakan lambang partai dan sebagainya.

"Mencabut segala hak keanggotaan sebagai Partai Berkarya atas nama-nama tersebut dan melarang nama-nama dimaksud gunakan simbol Partai Berkarya dengan simbol apa pun untuk menghindari tuntutan hukum di kemudian hari," ujarnya.

Rapat pleno ini, kata Priyo, sudah memenuhi kuorum karena telah dihadiri lebih dari 50 persen pengurus wilayah Partai Berkarya. Selain itu juga telah dihadiri oleh 33 dewan pimpinan pusat partai sehingga dianggap telah memenuhi syarat.

"Keputusan ini berlaku sejak ditetapkannya hari ini. Apabila ada kekeliruan dalam keputusan ini akan dilakukan perbaikan seperlunya. Rapat pleno ini dihadiri oleh 30 pimpinan wilayah se-Indonesia dan juga dihadiri oleh 33 anggota dewan pimpinan pusat partai dengan demikian kuorum telah terpenuhi," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Berkarya, Tommy Soeharto, menyayangkan adanya sejumlah oknum pengurus Partai Berkarya yang menamakan diri Presidium Penyelamat Partai Berkarya mendesak digelarnya munaslub.

Tommy juga menyayangkan langkah sejumlah oknum Majelis Tinggi Partai Berkarya yang membekukan kepengurusan Berkarya yang sah.

"Padahal jika terjadi masalah bisa dibicarakan dengan baik, karena jika mengadakan forum resmi patut pertimbangkan sisi waktu, dan ini penting mengingat dunia telah dilanda COVID," kata Tommy dalam Rapat Pleno Partai Berkarya di Gedung Granadi, Jakarta.

Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso

Foto: Konferensi pers Partai Berkarya

‘Pintu Taubat’

Tommy menilai, saat ini situasi bangsa Indonesia tengah dilanda Pandemi virus corona atau COVID-19 dan sangat tidak elok jika sekarang justru mendesak menyelenggarakan munaslub.

"Sungguh disayangkan dinamika yang tidak produktif itu semakin dipertontonkan dengan membentuk Presidium Penyelamat Partai Berkarya, yang ironinya ingin mengadakan munas luar biasa atau munaslub, padahal Partai Berkarya belum pernah melaksanakan munas sebelumnya," ujar Tommy.

Ia tak segan akan mencopot oknum pengurus yang masuk ke dalam P3B dan tidak menyadari kesalahannya dari keanggotaan partai. Sebab hal tersebut sah berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.

"Dengan izin rapat pleno ini dan juga dukungan dari segenap pengurus DPW, Nantinya saya akan mengambil tindakan tegas untuk mencabut keanggotaan dan mencopot sebagai pengurus maupun juga sebagai anggota majelis tinggi partai," ujar Tommy.

Apabila ada oknum pengurus yang menyadari kesalahannya, Tommy menegaskan Partai Berkarya masih membuka pintu kembali sampai setelah berakhirnya pleno. Namun jika tidak keputusan pencopotan dari keanggotaan partai akan diambil.

"Alhamdulillah dari kelompok mereka Bung Achmad Goesra sebagai salah satu pencetus munaslub sudah sadar, sudah kembali ke jalan yang benar, sehingga sekarang hadir di tengah-tengah kita untuk bersama kita mengadakan rapat pleno DPP," tegasnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya